Bagikan artikel ini :

Kasih Lebih Dalam: Dari Peringatan Kepada Pesta Surgawi (Deeper Love: From Remembrance to Heavenly Feast)

Wahyu 19:6-10

 

EKSPRESI PRIBADI

 

Anda tentu pernah diundang ke pesta pernikahan. Apa yang paling berkesan dari pesta pernikahan? Dekorasi yang unik dan menarik atau megah dan mewah? Stand makanan yang nampak banyak dan terkenal enak? Musik yang terus mengalun dan nyanyian merdu? Banyak tamu yang diundang dan kita kenal? Atau acaranya dari awal sejak saat pengantin datang dan berjalan menuju ke pelaminan, prosesi dan rangkaian acara sangat bagus dengan MC yang memandunya? Bagaimana dengan souvenir yang dibagikan waktu pulang? Kita bisa daftarkan semua yang bisa berkesan dalam pesta pernikahan. Apalagi yang akan kita baca dan renungkan adalah pesta surgawi sebagaimana yang disebut dalam kitab Wahyu 19:6-10, “Perjamuan Kawin Anak Domba.” Pasti akan sangat mengesankan kita.

EKSPLORASI FIRMAN

“Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba” (Why 19:9). Dalam Wahyu 19, Rasul Yohanes melihat visi akhir zaman, di mana surga bersorak penuh sukacita karena saatnya telah tiba: Perjamuan Kawin Anak Domba—puncak dari seluruh sejarah penebusan. Sungguh suatu gambaran kemenangan Kristus atas kejahatan dan sukacita surgawi menyambut penggenapan rencana Allah. Sebelumnya, Wahyu 18 menggambarkan kejatuhan Babel (simbol dunia yang jahat). Setelah penghakiman, tiba penghiburan dan perjamuan bersama Kristus. Gereja yang setia akan disatukan dengan Kristus dalam kemuliaan. Dan bertepatan dengan momen Perjamuan Kudus pada hari Minggu ini, tema kita dirangkaikan menjadi: “Kasih Lebih Dalam: Dari Peringatan Kepada Pesta Surgawi.”

  1. Kasih perjanjian sekarang, kasih sempurna akan datang

Kasih Allah yang dimulai di salib dan memuncak dalam pesta kekal surgawi. Setiap kali kita ikut Perjamuan Kudus, kita mengingat salib Kristus. Kita ingat kasih-Nya, kasih yang menyelamatkan kita. Kasih Yesus yang membebaskan dari belenggu dosa, darah-Nya yang menyucikan dan bilur-Nya yang menyembuhkan. Ini adalah perjalanan kasih yang makin dalam, dari salib menuju pelukan kekal Kristus. Kasih Allah bukan hanya menyelamatkan kita, tapi mengundang kita masuk ke dalam kesempurnaan. “Dalam Perjamuan Kudus, surga menyentuh bumi. Itu adalah perjamuan antara yang sudah dan yang belum — sebuah tanda yang menunjuk ke depan menuju Perjamuan Kawin Anak Domba” (Michael Horton).

  1. Dari meja peringatan hingga pesta penggenapan

Perjamuan Kudus adalah peringatan pengorbanan Kristus disalibkan, tapi perikop Wahyu 19 ini memastikan kita dari peringatan ke pesta penggenapan. Dalam Perjamuan Kudus, kita mengenang salib, pada Perjamuan Kawin, kita akan bersukacita atas pesta surgawi. Perjamuan Kudus mengenang kematian Kristus dan menantikan kedatangan-Nya kembali, ini adalah perjamuan kenangan dan penantian (bdk. 1 Kor 11:26). Perjamuan kawin Anak Domba adalah perayaan kisah cinta yang ditulis dengan darah dan digenapi dalam kemuliaan. Kitab Wahyu mengingatkan kita bahwa sejarah berakhir bukan dalam kekacauan, melainkan dalam pesta pernikahan.

  1. Gereja sebagai pengantin: dikuduskan dan dipersiapkan

“Pengantin-Nya telah siap sedia...” (ay. 7). Gereja tidak hanya menunggu, tapi sedang dipersiapkan. Kita sebagai gereja dipersiapkan untuk pesta pernikahan—bukan secara seremonial, tapi secara rohani dan moral. Pakaian “kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih” (ay. 8) adalah hidup yang benar. Kristus adalah Pengantin Pria yang mati untuk menjadikan gereja sebagai pengantin wanita-Nya. Sukacita pengantin wanita bukan hanya terletak pada pernikahan itu sendiri, melainkan pada akhirnya dipersatukan dengan Pengantin Pria yang dikasihinya.

Jadi bayangkan Anda menerima undangan ke pernikahan yang paling agung—bukan di hotel mewah, tapi di surga. Bukan pengantin biasa, tetapi Kristus sendiri sebagai Anak Domba, dan yang diundang adalah kita, gereja-Nya. Kiranya menjadi doa pribadi, “Tuhan Yesus, terima kasih telah memberiku meja perjamujan ini, tempat kenangan, persekutuan, dan pengharapan. Kiranya setiap perjamuan memperdalam kasihku kepada-Mu dan meningkatkan kerinduanku akan perjamuan terakhir ketika aku melihat-Mu bertatapan muka. Persiapkanlah sebagai pengantin-Mu yang kudus, tak bernoda, dan bersukacita dalam kasih-Mu.” (YM)

APLIKASI KEHIDUPAN

PENDALAMAN:

Apa kaitan Perjamuan Kudus dengan Perjamuan Kawin Anak Domba?

PENERAPAN:

Komitmen apa yang Anda lakukan sebagai dampak mengenang kasih Kristus?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.