Bagikan artikel ini :

Worthless to Man, Precious to God (Tak Berharga Bagi Manusia, Berharga Bagi Tuhan)

1 Sam.16:1-13; Mzm.78:70-72

Ayat Mas: 1 Sam.16:7

EKSPRESI PRIBADI

Ada 2 orang Kristen, yang pertama adalah orang yang sangat gelisah kalau tidak mendapatkan apresiasi atau pengakuan orang lain. Dia berusaha supaya segala pencapaiannya bisa diketahui orang lain. Pengakuan orang lain adalah hal terpenting buat dirinya. Kemudian orang Kristen kedua adalah orang yang sering dilupakan orang-orang sekitarnya, tetapi dia tetap mengerjakan bagiannya dengan setia, bahkan untuk pelayanan-pelayanan yang sederhana dia lakukan dengan sangat baik, sekalipun orang pun jarang menghargainya atau mengetahui apa yang dilakukannya. Kalau Anda diminta memilih, Anda lebih condong kepada orang Kristen yang mana? Jenis pertama, yang sangat haus akan pengakuan orang. Atau orang jenis kedua, yang sekalipun sering dilupakan atau tidak dianggap orang, tetap melakukan yang terbaik untuk Tuhan? Coba berikan alasan pilihan Anda itu.

EKSPLORASI FIRMAN

Penampilan luar yang meyakinkan memang sangat mudah menjadi penilaian pertama seseorang. Itu juga yang membuat nabi Samuel terkesima dengan penampilan Eliab. Dia langsung berpikir (1Sam.16:6) “Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Samuel yang baru pertama kali melihat Eliab, tanpa pernah mengenal seperti apa orangnya, langsung bisa berpikir bahwa inilah yang dipilih Tuhan. Untuk sebuah jabatan yang begitu penting, Samuel memutuskan berdasarkan penampilan fisik. Mungkin memang Eliab tampak gagah, dia prajurit, tampangnya bisa saja begitu berwibawa. Eliab adalah standar yang dipahami oleh Samuel seorang pemimpin, seperti kebanyakan kita. Tetapi Tuhan mengatakan kepada Samuel (1Sam.16:7) “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” Tuhan seringkali tidak terkesan dengan apa yang membuat kita terkesan. Ternyata bukan posisi, penampilan, pandangan orang, usia, yang menentukan seseorang itu berkenan di hadapan Tuhan atau tidak.

Sebaliknya tidak ada yang memikirkan tentang Daud, dia bahkan tidak diajak oleh Isai ke dalam pertemuan penting itu. Bahkan sampai ketujuh anak Isai sudah keluar semua dan tidak ada yang dipilih seorang pun, Isai pun bergeming tidak mengatakan ada anaknya yang lain lagi. Sampai Samuel yang menanyakan adakah anaknya yang lain lagi. Isai pun menjawabnya (1Sam.16:11) “Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.”. Isai pun tidak menyebut namanya, hanya menyebut si bungsu. Mungkin di mata Isai, memang Daud ini tidak mungkin menjadi seorang yang akan dipilih, penampilannya tidak meyakinkan, bukan potongan seorang prajurit, usianya masih begitu muda (banyak yang berkata mungkin masih berusia 17an). Secara kasat mata, maka Daud tidak masuk hitungan. Namun waktu Daud datang, Tuhan langsung berkata kepada Samuel (1Sam.16:12) “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Sebelum 1 Samuel 16, tidak pernah disebutkan nama Daud, dia hanyalah anak muda biasa yang bertugas sebagai gembala. Kita bisa melihat, tidak masalah Daud ada di mana, pekerjaannya apa, usianya berapa, tetapi Tuhan mengenalnya dan Tuhan tahu Daud seperti apa dia.

Kita adalah orang-orang yang sebetulnya tidak masuk hitungan, kita adalah orang-orang berdosa. Tetapi Tuhan memilih kita dalam anugerah-Nya, melalui karya Tuhan Yesus Kristus yang memberikan diri-Nya dan mati untuk setiap kita, maka kita menjadi berharga. Bersyukurlah karena Tuhan memilih bukan karena kebaikan, kekayaan, kecakapan kita, tetapi karena anugrah-Nya saja. Maka di dalam kehidupan ini, pengejaran utama kita bukanlah untuk mendapat pengakuan orang lain, tetapi bagaimana menjalankan hidup yang memperkenankan Tuhan. Di dalam keseharian, pekerjaan, pelayanan mungkin orang bisa memuji kita, tetapi apakah hati kita sungguh berkenan di hadapan Tuhan? Karena Kristus sudah memilih dan menjadikan kita berharga, tujuan utama dalam hidup kita hanyalah untuk memperkenankan Tuhan saja.  (RR)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Dalam hal apa Anda seringkali mengejar pengakuan orang lain?

Penerapan

Apakah Anda mau hidup untuk memperkenankan Tuhan saja? Apa yang mau Anda lakukan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.