Tanda Untuk Gideon (3)
Hakim-hakim 7:9-14
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
- Amsal 3:5
Sebuah kutipan terkenal berbunyi: Never meet your heroes yang artinya, jangan pernah bertemu dengan jagoanmu. Mengapa? Karena nanti kita akan kecewa menemukan bahwa jagoan tersebut tidak sehebat yang kita bayangkan. Kita selama ini mendengar tentang Gideon sebagai pahlawan Alkitab yang gagah berani dan penuh iman. Begitu berkesannya Gideon, sampai-sampai The Gideon International, salah satu organisasi pencetak Alkitab terbesar di dunia, menggunakan namanya. Namun, ketika membaca detail kisah hidup Gideon, rupanya ia bukan seorang pahlawan pemberani dengan iman yang begitu teguh, melainkan seorang peragu yang terus-menerus bimbang.
Di bagian ini, kita membaca bagaimana Tuhan kembali memberikan tanda kepada Gideon. Memang, kali ini bukan Gideon yang memintanya. Tuhan mengantisipasi ketakutan Gideon (ay. 10) sehingga ia memberi tanda sekali lagi untuk terakhir kalinya. Tuhan menyuruhnya untuk mendengar percakapan pasukan Midian supaya ia memperoleh keberanian. Jika Gideon seorang pemberani, ia tentunya akan menjawab Tuhan, “Tidak perlu, Tuhan. Aku percaya Engkau yang telah memanggilku, dan Engkau akan menyertaiku serta memberiku kemenangan.” Tuhan sebetulnya tidak perlu lagi memberikan tanda ini kepadanya! Ingat bahwa sebelum kisah ini pun, Gideon sudah dua kali meminta tanda kepada Tuhan. Ini adalah tanda yang ketiga. Di dalam Alkitab, jika sesuatu diulang sampai tiga kali, berarti terdapat penekanan yang kuat. Hal yang ditekankan Alkitab melalui ketiga tanda ini adalah kebimbangan Gideon.
Tapi, Anda berpikir, bukankah wajar jika Gideon menjadi takut? Ia hanya berperang dengan tiga ratus pasukan! Memang benar. Pasukan Midian yang diperangi Gideon sebesar 135.000 orang (Hak. 8:10). Secara logika, mustahil Gideon menang. Tuhan memahami ketakutan Gideon dan itulah sebabnya kini bukan Gideon yang meminta tanda, melainkan Tuhan sendiri yang memberikannya. Tanda ketiga tidak hanya menekankan kebimbangan Gideon, tetapi juga kesabaran Tuhan yang penuh pengertian terhadap anak-anak-Nya.
Seringkali panggilan Tuhan adalah hal di luar nalar. Anda dipercayakan pelayanan yang sulit, Anda harus tetap bersabar menghadapi orang-orang yang sulit, Anda membuka usaha baru dengan modal terbatas, Anda dipercayakan kedudukan dengan tanggung jawab besar, dan hal-hal lainnya. Di tengah keadaan ini, ingatlah selalu untuk tetap percaya kepada-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah atau sedang menghadapi suatu keadaan atau tugas yang Anda pikir mustahil untuk dilakukan?
- Bagaimana cara Tuhan menguatkan iman Anda agar Anda tetap melangkah bersama-Nya melewati hal tersebut?