Bagikan artikel ini :

Respons Terhadap Kehilangan

1 Tesalonika 4:13-18

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
- 1 Tesalonika 4:13

Kehilangan seseorang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, cepat atau lambat, kehilangan akan datang tanpa kita duga. Kehilangan bisa terjadi karena kelalaian kita, tetapi juga karena Allah mengizinkannya terjadi. Ketika kita kehilangan orang yang sangat dicintai, pasti akan membawa duka yang mendalam. Ketika bangsa Israel kehilangan sosok pemimpin yang sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka, yaitu Musa, mereka berkabung dan menangisinya selama tiga puluh hari (Ul. 34:8). Bagaimana seharusnya respons kita saat kehilangan seseorang?

Pertama, merespons dengan berbeda. Jemaat Tesalonika saat itu sedang berduka atas rekan-rekan sepelayanan yang meninggal. Jika membaca dengan teliti ayat 13, seolah-olah Paulus melarang jemaat Tesalonika untuk berduka. Apakah benar demikian? Tidak. Paulus tidak melarang untuk berduka, tetapi ia ingin kita mengetahui dengan benar mengenai kematian orang percaya. Kata “meninggal” di ayat emas memakai kata koimao atau to put to sleep yang berarti ditidurkan atau tertidur. Orang yang meninggal dalam Yesus Kristus adalah orang yang sedang tertidur. Kematian orang percaya bukanlah suatu kemalangan atau akhir dari kehidupannya, melainkan sukacita sebab mereka hanya sedang tertidur dan akan dibangkitkan pada hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.

Kedua, memiliki pengharapan. Hal ini terdengar tidak masuk akal bagi orang yang tidak mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus. Namun, bagi anak-anak Tuhan pasti memiliki pengharapan atas kematian orang yang percaya Yesus. Paulus mengatakan supaya kita jangan berdukacita seperti orang yang tidak memiliki pengharapan. Pengharapan memiliki pengertian menanti dengan rasa yakin dan sukacita bahwa orang yang meninggal satu saat nanti akan dikumpulkan Allah bersama-sama Yesus di surga (ay. 14). Itulah pengharapan kita sebagai anak-anak Tuhan.

Jika Anda saat ini sedang berdukacita dan masih merasakan kehilangan orang yang Anda kasihi, segera beranjak dari dukacita Anda dengan respons hati yang berbeda dan tetap milikilah pengharapan di dalam Kristus. Pintu surga sedang terbuka menyambut orang yang Anda kasihi.


Refleksi Diri:

  • Bagaimana respons pertama Anda saat mendengar kabar dukacita dari orang-orang yang dekat dengan Anda?
  • Apa yang Anda lakukan ketika mengalami kehilangan orang terkasih? Tetaplah beriman dan berpengharapan kepada Tuhan Yesus.