Hamba Yang Baik Dan Setia
Pada tahun 2014, ada sebuah film berjudul “Left Behind” yang menunjukkan kondisi akhir zaman ketika jutaan orang percaya tiba-tiba menghilang dari dunia. Mungkin sekali film itu ingin menggambarkan Matius 24:40-41 dimana terjadi pemisahan mendadak di tengah aktivitas rutin. Tetapi sebenarnya fokus Yesus bukan pada efek dramatis, melainkan pada suatu realitas yang mempertanyakan di kelompok mana kita berada? Yang dibawa atau yang ditinggalkan?
Dua orang melakukan aktivitas yang sama, dari luar tampaknya sama-sama melayani Tuhan, tetapi kerohaniannya bisa berbeda. Seperti perumpamaan Gadis yang Bijaksana dan Gadis yang Bodoh yang sama-sama menunggu tetapi berbeda persiapan. Dalam bagian ini Yesus ingin mengingatkan semua murid-Nya betapa pentingnya berjaga-jaga dan tetap siap sedia bukan dengan banyaknya aktivitas keagamaan tapi kesiapan hati dan iman.
Terkadang kenyamanan hidup membuat kita lupa dan lalai berjaga-jaga menghadapi penghakiman pada akhir zaman. Itulah yang terjadi pada zaman Nuh dimana semua orang hidup dengan baik, bersukaria, dan tidak pernah menduga akan datangnya air bah yang melenyapkan mereka tanpa ada waktu untuk persiapan lagi.
Jika seandainya manusia tahu kapan Kristus akan datang kedua kalinya, apa yang akan terjadi? Tentu manusia tidak akan berjaga-jaga sebelum mendekat harinya. Seperti ketika kita diberi jadwal ujian, biasanya kita baru belajar sungguh-sungguh mendekat hari ujian atau bahkan sistem belajar kebut semalam. Justru dalam ketidaktahuan akan kedatangan Kristus, itu membuat kita harusnya lebih serius mempersiapakan diri dan berjaga-jaga.
Berjaga-jaga bukan berarti hidup kita harus sempurna tanpa dosa, tetapi kita harus terus-menerus hidup dalam pertobatan dan pengudusan yang dikerjakan Roh Allah dalam diri kita. Sama halnya seperti seorang pelaut yang bersiap berlayar. Ia siap bukan karena kapalnya tanpa cela, tetapi karena kompasnya benar. Kesiapan kita adalah iman kepada Kristus, terus menerus belajar taat, dan hidup yang memuliakan Allah. Jadikan setiap hari kita seolah adalah hari terakhir sehingga kapanpun Kristus datang kedua kalinya, kita didapati sebagai hamba yang baik dan setia. **VL
