Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

With God: Deeper Walk to Bear Much Fruit (Bersama Allah: Berjalan Lebih Erat Berbuah Lebih Banyak)

Yohanes 15:1-8; Mazmur 63:1-9

EKSPRESI PRIBADI

Pernahkah Anda memperhatikan tanaman anggur? Ranting yang terputus dari pohonnya akan cepat layu dan mati, sementara yang tetap terhubung akan berbuah lebat. Begitu juga dengan kehidupan rohani kita. Dalam dunia yang penuh dengan hubungan yang toxic - penuh ketidaksetujuan, saling menyalahkan, dan emosi negatif - kita membutuhkan satu hubungan yang benar-benar sehat dan menghidupi: hubungan dengan Allah.

Jika Anda menjaga hubungan dengan Allah, maka hidup Anda dipastikan tidak akan menjadi toxic dan akan bertumbuh dengan baik. Bagaimana Anda menilai hubungan Anda dengan Allah akhir-akhir ini? Mari kita bersama menyimak undangan Allah bagi setiap kita.

EKSPLORASI FIRMAN

Bagian Alkitab yang kita baca hari ini merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan murid-muridNya sebelum Ia akan disalibkan. Hal yang menarik adalah Yesus mengatakan pengajaran ini setelah Yudas Iskariot pergi untuk menyerahkan Yesus, sehingga bagian ini juga disebut pengajaran eksklusif (exclusive teaching) bagi murid-murid sejati. Tuhan Yesus ingin agar para murid mengalami hidup yang bertumbuh dan berbuah. Namun, hidup yang seperti apa yang digambarkan “bertumbuh dan berbuah”? Dimensi-dimensi kehidupan yang demikian yang dijelaskan oleh Yesus dalam pengajaranNya di bagian ini.

Hidup yang Beridentitas: Panggilan sejak Perjanjian Lama

Tuhan Yesus tidak pernah menggunakan penggambaran (imagery) dalam pengajaranNya dengan sembarangan, sehingga gambaran Anggur dalam Yohanes 15 memiliki arti yang mendalam. Tuhan Yesus sebagai pokok Anggur dan Allah Bapa sebagai pengusahanya merupakan gambaran yang dipakai oleh Allah sejak zaman Perjanjian Lama. Nabi Yesaya memberikan nubuatan bahwa Allah sendiri memandang kaum Israel sebagai kebun anggurNya (Yes. 5:7). Namun, kebun anggur itu ditemukan tidak menghasilkan buah seperti yang diharapkan oleh Allah. Kaum Israel kehilangan visi tentang panggilan untuk menjadi berkat seperti yang diberikan Allah kepada Abraham, bapa leluhur mereka (Kej. 22:18).

Tuhan Yesus hadir sebagai Pokok Anggur yang benar, yang olehNya setiap carang-carang yang terhubung denganNya akan menghasilkan buah yang diinginkan oleh Allah. Ialah Israel sejati, Israel yang Rohani, yang olehNya orang-orang dapat menjadi bagian umat Allah. Inilah panggilan dan identitas yang Tuhan Yesus ajarkan dengan begitu jelas dalam bagian ini.

Tuhan Yesus mengingatkan para murid akan identitas yang harus dijaga. Kehidupan kita yang dipanggil oleh Allah seharusnya tidak boleh dilupakan, justru panggilan itu yang harus menjadi identitas kita. Panggilan Allah untuk menjadi saluran berkatNya yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Sudahkah kehidupan Anda mencerminkan panggilan Allah dalam hidup Anda?

Hidup yang Bersekutu: Menjaga Relasi yang Paling Penting

Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid bahwa ada relasi yang paling penting yang harus mereka jaga dalam kehidupan mereka, yaitu relasi dengan Tuhan Yesus sendiri. Tuhan Yesus menggambarkannya seperti carang anggur tidak dapat berkembang tanpa terhubung dengan pokok anggur yang akan mensuplai carang tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan. Demikian juga orang percaya yang menjaga relasinya dengan sang pokok anggur yang benar akan mengalami hidup yang berkembang dan menghasilkan buah yang dapat dirasakan oleh orang di sekitar.

Tuhan Yesus mengundang orang percaya untuk terus terhubung dengan Dia. Kata yang Yesus gunakan adalah “tinggallah” atau dalam bahasa Yunani menó (μένω). Kata ini dalam konteks hubungan memiliki arti terus terhubung tanpa terputus. Bagaimana hal ini dapat dilakukan ketika Tuhan Yesus sudah di Surga? Kita memiliki Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita yang membuat kita terhubung dengan Tuhan Yesus. Kita pun juga dapat terus berdoa kepada Dia, layaknya kita mengirim pesan kepada kekasih kita. Firman Tuhan, Alkitab, yang berisi isi hati Yesus pun dapat kita terus baca untuk membuat kita makin mengenalNya dan mengisi hidup kita dengan firmanNya.

Hidup yang Berdampak: Tantangan Berjalan dengan Allah

Hidup yang beridentitas murid Kristus, dengan terus menjaga relasi yang paling berarti, akan membawa kita sekalian kepada hidup yang berdampak. Dampak tersebut tentunya adalah dampak positif yang memberkati orang-orang yang ada di sekitar carang tersebut. Kehidupan tersebut juga yang dari awal menjadi janji yang utama dari Allah bagi Abraham, bahwa melalui keturunannya seluruh bangsa akan mendapat berkat. Kedatangan sang Pokok Anggur yang sejati ke dunia yang mewujudkan janji Allah bagi Abraham.

Tantangan yang ada sekarang adalah dunia memiliki banyak hal untuk kita hidup tidak berjalan bersama dengan Allah. Media sosial yang sekarang banyak mengisi waktu, hidup, serta pikiran kita; bukannya firman Allah. Alih-alih berjalan bersama dengan firman Allah, kita malah berjalan bersama dunia, dengan berbagai macam influencer, dan berbagai konten yang menarik hidup kita. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menyikapi dengan serius panggilan sang Pokok Anggur, sang Juruselamat untuk hidup berjalan dengan Allah.

Apakah Anda rindu agar hidup Anda berdampak baik bagi orang di sekitar Anda? Apakah Anda rindu untuk dikuatkan untuk melakukan kehendak Allah dalam hidup? Mari kita tidak mulai dengan apa yang bisa kita lakukan, tetapi mulai dengan menjawab undangan Tuhan Yesus untuk “berdiam” di dalamNya.

Wang MingDao, seorang pendeta Tiongkok yang menderita penganiayaan pernah diwawancara tentang bagaimana dapat berjalan dengan Allah? Ia mengatakan, “Untuk berjalan dengan Allah, engkau perlu bergerak dalam kecepatan berjalan.” Ia memberikan sebuah pandangan kerohanian yang tidak tergesa-gesa atau reaktif, tetapi yang menunggu respon dari Allah atau responsif. Dunia memang mengharuskan kita untuk bergerak dengan cepat agar tidak tertinggal, tetapi maukah Anda menyambut undangan untuk berdiam, tinggal, dan berjalan bersama dengan Allah? [JP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa undangan untuk “tinggal” di dalam Tuhan Yesus menjadi kunci hidup yang berdampak?

Penerapan

Sebutkan satu area kehidupan di mana Anda merasa terlalu terburu-buru untuk berjalan bersama Allah. Bagaimana Anda bisa memperlambat langkah di area tersebut minggu ini?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain