Bagikan artikel ini :

Sia-Sia?

Hakim-hakim 14:10-20

Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
- Amsal 20:1

Di bagian sebelumnya kita membaca bagaimana Simson melanggar nazar pertamanya, yakni menyentuh mayat. Kini kita melihat Simson melanggar nazar keduanya, yakni minum anggur. Memang Alkitab tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa Simson minum anggur. Namun, Simson dikatakan mengadakan “perjamuan” di Filistin (ay. 10). Perjamuan seperti ini biasanya berlangsung selama satu minggu dengan anggur yang melimpah. Dengan kata lain, perjamuan ini bukan sekadar makan-makan biasa, tetapi pesta mabuk-mabukan seminggu penuh.

Apakah orang Kristen boleh mengkonsumsi alkohol atau tidak adalah sebuah pertanyaan yang sering sekali ditanyakan. Beberapa bagian Alkitab mengizinkan minum anggur. Misalnya, pesan Paulus kepada Timotius, anggur dikatakan baik untuk pencernaan (1 Tim. 5:23). Selain itu, mukjizat Tuhan Yesus yang pertama adalah mengubah air menjadi anggur (Yoh. 2:1-11). Akan tetapi, beberapa bagian lain sepertinya melanggar (Ams. 20:1; 23:20-21; 1Tim. 3:2-3; Tit. 1:7). Jadi, mana yang benar?

Prinsip pertama adalah kita boleh mengkonsumsi alkohol, asal tidak sampai menjadi mabuk. Mengapa? Sebab di dalam kemabukan, kita dapat melakukan hal-hal bodoh yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam kasus Simson, misalnya, mabuk membuatnya bermain teka-teki dengan orang-orang Filistin (ay. 12-14) dan memberikan jawabannya kepada istrinya ketika ia merengek-rengek (at. 16-17). Itulah sebabnya sering terjadi pertengkaran di bar-bar. Orang yang mabuk tidak bisa berpikir jernih lagi.

Prinsip kedua adalah jangan menggunakan alkohol sebagai pelarian dari masalah-masalah kita. Seringkali orang sengaja memabukkan dirinya karena ingin lari dari perasaan stres. Sehabis diputus pacar, sehabis di-PHK, atau hal-hal malang lainnya, beberapa orang lari ke minuman keras untuk melupakan segala kesulitan tersebut. Inilah yang perlahan-lahan membuat seseorang kecanduan. Alkohol dilihat sebagai sumber kesenangan.

Martin Luther, sang reformator, pernah mengatakan, “It is better to think of church in the ale-house, than to think of the ale-house in church” (“adalah lebih baik memikirkan gereja di bar, daripada memikirkan bar di gereja“). Artinya, tentu boleh minum anggur sebagai penghangat tubuh, untuk merayakan sukacita bersama teman, atau sekadar menikmati rasanya. Yang penting kita tidak dikuasai oleh kemabukan.

Lagipula, ada jus, susu, es krim, es doger, dan minuman-minuman lainnya yang tidak kalah nikmat dibanding minuman beralkohol kok.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda gemar mengkonsumsi alkohol? Apa tujuannya?
  • Bagaimana cara Anda mengendalikan diri dari konsumsi alkohol secara berlebihan?