Bagikan artikel ini :

Bersandar Pada Kasih Karunia

Efesus 1:1-2

Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
- Efesus 1:2

Menjelang tengah malam, pak pendeta sudah membaringkan diri bersiap tidur. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia langsung terjaga karena tahu pasti ada hal penting. Ternyata salah satu jemaat menelepon meminta pak pendeta segera ke rumahnya karena ia sedang bertengkar hebat dengan istrinya. Datanglah pak pendeta ke rumah pasangan tersebut. Awalnya hening, tak lama mereka bertengkar seperti musuh bebuyutan. Pak pendeta melihat ke dinding rumah, masih tergantung foto pernikahan mereka penuh kebahagiaan, di meja tampak foto-foto prewed yang penuh cinta. Sayangnya, malam itu tidak tampak setitik cinta pun di antara mereka, yang ada hanya kebencian. Sedih sekali jika mendengar pernikahan anak-anak Tuhan berantakan, tidak ada kasih, padahal pada saat pemberkatan seringkali diingatkan bahwa mereka harus saling mengasihi dalam kasih Kristus. Pernikahan Kristen seharusnya bersandar pada kasih karunia Tuhan.

Rasul Paulus seringkali di dalam surat-suratnya mengawali dengan kalimat: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Ini bukan sembarang salam, tetapi juga pengingat bahwa kehidupan orang-orang percaya tidak pernah terlepas dari kasih karunia Allah. Pengharapan selalu ada di dalamnya. Anugerah juga menunjukkan betapa bobrok dan tidak berdayanya diri kita untuk diselamatkan, sekaligus menunjukkan betapa besar dan ajaibnya kasih Kristus yang menyelamatkan. Ada perubahan besar karena anugerah Kristus, anugerah yang membuat hidup kita berbeda sama sekali dan yang memampukan kita untuk memakai cara Tuhan dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk di dalam pernikahan.

Jika pernikahan Anda sedang diterpa badai, jangan menyerah. Jauhkan pikiran untuk bercerai, ingat ada kasih karunia Kristus. Berdoa dan bersandar kepada Yesus. Hidup dalam kasih karunia adalah hidup yang mau memberikan pengampunan, tidak egois, mengasihi lagi dan lagi. Bagi Anda yang pernikahannya baik-baik saja dan mungkin banyak orang menjadikan Anda panutan dalam pernikahan, bersyukurlah kepada Tuhan. Ingat, Anda juga pasti pernah mengalami badai dalam pernikahan, bukan? Kalau sampai hari ini tetap bisa bersama dan menikmati pernikahan, itu semata kasih karunia Tuhan. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai Anda dan pasangan.


Refleksi Diri:

  • Mengapa penting untuk bersandar pada kasih karunia Tuhan di dalam pernikahan Anda?
  • Bagaimana cara Anda menghadirkan kasih Kristus dalam pernikahan Anda?