The Coming Miracle: God In the Impossible
Pernahkah Anda mempertanyakan, kenapa Kristus harus lahir melalui seorang perawan muda dan kesederhanan kandang? Jika Allah sebegitu hebatnya, dan persoalan dosa manusia sebegitu dahsyatnya, kenapa Allah tidak membuat kedatangan Kristus yang pertama melalui cara yang lebih spektakuler dalam pandangan manusia?
Mungkin Kristus turun dari langit disertai topan dan petir. Suara-Nya menggema keseluruh penjuru bumi menyatakan bahwa Dialah Allah yang benar yang hendak menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Semua manusia harus bertobat dan beriman kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bukankah dengan cara seperti ini misi Allah akan langsung tergenapi?
Apapun pertanyaan kita, yang pasti Allah tidak memilih opsi cerita ini. Allah memilih cara-Nya sendiri. Cara yang bagi manusia nampak mustahil dan sulit. Kristus lahir dari seorang perawan Maria. Kristus lahir dalam kemiskinan. Apa pentingnya kelahiran perawan bagi iman Kristen?
Kelahiran perawan tidak hanya bicara tentang mujizat atau kemustahilan. Kelahiran perawan seperti yang dicatat dalam Injil terutama berbicara tentang keilahian Kristus. Dengan dikandungnya Kristus oleh Roh Kudus, bukan melalui hubungan biologis manusia, Kristus diidentifikasi sebagai Anak Allah, Pribadi kedua dari Tritunggal. Jika Yusuf adalah ayah biologis dari Kristus, berarti eksistensi Kristus dimulai pada saat konsepsi dalam kandungan Maria. Dengan demikian Kristus tidaklah kekal. Namun Alkitab dalam Injil Yohanes 1:1 mencatat bahwa Kristus telah ada sejak semula. Dalam keilahian-Nya, Dia telah dan terus menjadi Pribadi kedua dari Tritunggal. Kemudian di ayat 3 dijelaskan bahkan Kristus berbagian penuh dalam penciptaan.
Kelahiran perawan juga terkait erat dengan natur tanpa dosa Kristus. Firman Tuhan mengungkapkan bahwa natur keberdosaan manusia begitu dalam. Dan itu bahkan terjadi semenjak dalam kandungan. Mazmur 51:7, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Jika Kristus dikandung dari sel sperma Yusuf, itu berarti natur dosa semenjak dalam kandungan dimiliki Kristus. Kristus sama sekali tidak memiliki natur dosa. Dan sepanjang kehidupan-Nya, Dia benar-benar tidak pernah berbuat dosa, seperti yang diungkapkan dalam 1 Petrus 2:22, “Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.” Kesucian Kristus ini begitu penting bagi penebusan orang percaya. Hanya Kristus yang sanggup untuk menggantikan kita menjadi korban penebusan dosa. Dialah satu-satunya anak Domba yang tak bercacat. Diluar Kristus kita tidak akan menemukan korban penebusan yang layak.
Kelahiran Kristus dari seorang perawan juga menunjukkan bahwa Kristus adalah Allah sang sumber mujizat. Alkitab mencatat bahwa semenjak kelahiran sampai kenaikan-Nya ke surga, Kristus senantiasa dipenuhi mujizat. Tidak ada pribadi lain yang pernah lahir ke dunia tanpa ada pertemuan sel sperma dan telur secara biologis. Tidak akan ada yang menyamai mujizat kelahiran Kristus. Tidak hanya kelahiran, kehidupan dan pelayanan Kristus senantiasa dipenuhi dengan mujizat, Dia mati dan bangkit dengan penuh mujizat, Dia meninggalkan dunia dan kembali juga dengan penuh mujizat. Semua mujizat yang menyertai eksistensi-Nya, melegitimasi siapa Kristus, bahwa Dialah Allah. **DG
