Overhauled by God's Grace
Ada seorang gadis menemukan seekor kucing di pinggir jalan. Kucing yang kotor, kurus kering, dan sangat mengenaskan. Lalu dibawanya pulang, dibersihkan, dimandikan, disikat bulunya, dan diberi makanan. Apa yang terjadi? Setelah selang beberapa waktu, kucing itu pun tampak sangat mempesona, tubuhnya sudah sehat kembali, berlarian gembira, bulu-bulunya menjadi halus dan bagus, hidup dalam perlindungan gadis itu. Dari tragis menjadi manis, itulah kalimat yang bisa kita katakan bagi kucing itu.
Alkitab memperlihatkan bagaimana Allah yang mengasihi umat-Nya – Israel, rindu sekali agar umat-Nya mengalami pemulihan, pembaharuan di dalam segala keadaan yang kotor karena hidup dalam dosa, yang merupakan pemberontakan, pengkhianatan kepada Allah (Yehezkiel 36). Umat Allah sedang dalam kondisi yang begitu hina saat itu. Bisa dibayangkan mungkin seperti kucing kotor yang mengenaskan dari cerita di atas. Tetapi Allah mengasihi umat-Nya begitu luar biasa dan Allah memegang janji-Nya bagi pemulihan umat pilihan-Nya.
Israel lupa bagaimana Allah mengasihi mereka – bagaimana Allah membawa mereka untuk dilepaskan, dibebaskan, dilindungi, dipelihara dalam kasih karunia-Nya. Mereka memilih untuk menjalani apa yang mereka suka, apa yang menyenangkan mereka, dan pada akhirnya justru menuai sebuah derita bagi mereka.
Pertobatan Israel yang akhirnya membawa mereka pada perjanjian dengan Allah. Ketika mereka mau kembali berbalik pada Allah, maka kasih Allah kembali tercurah, pemulihan Allah kerjakan bagi mereka, segala yang terbaik Allah kembali berikan. Ditahirkan, dipulihkan, segala berkat diberikan bagi mereka. Allah kembali menjadi Allah atas Israel. Hidup Israel dirombak total oleh kasih karunia Allah.
Ketika kita menjalani hidup yang “kotor”, tenggelam dalam kegelapan dosa, membuat kita lupa bahwa ada Allah yang mengasihi kita. Ingatlah bahwa sekotor apapun kita hari ini, kembalilah pada Allah, mohon pengampunan, bertobatlah, dan biarkan Allah mentahirkan kita, memulihkan hidup kita, mengembalikan segala yang terbaik bagi kita, mengalami perombakan dalam kasih karunia Allah adalah keindahan dalam hidup ini.
Masihkah kita rindu untuk mengalami pemulihan, pembersihan, diangkat kembali dari jurang dosa dan kekelaman hidup kita hari ini? Allah menunggu kita untuk kembali pada-Nya. Dia adalah Pribadi yang tak terbatas kuasa dan kasih-Nya, jika kita memang mau kembali dan senantiasa berkomitmen di dalam Dia. Kasih karunia Allah akan merombak total hidup kita, dari gelap menjadi terang, dari tragis menjadi manis. Maukah kita mengalami perombakan itu? **IW
