Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Pressed Yet Not Crushed (Ditindas Namun Tak Hancur)

2 Korintus 4:7-15

EKSPRESI PRIBADI

Pada dasarnya, manusia cenderung tidak suka menunjukkan kelemahan dirinya. Kelemahan sering kali dianggap sebagai aib dan hal yang memalukan untuk diketahui orang lain. Untuk menutupi kelemahan itu, cara yang paling sering kita lakukan adalah dengan menunjukkan sisi sebaliknya: kelebihan, kehebatan, dan kemampuan diri yang kita miliki. Tidak heran jika kita lebih mudah menceritakan prestasi dan pencapaian kita kepada orang lain daripada mengungkapkan kerapuhan dan kekurangan kita.

Sebagai orang Kristen, seringkah kita bersikap sama seperti kebanyakan orang di dunia ini. Kita berjuang sekuat tenaga menutupi kekurangan dan kelemahan kita dengan menonjolkan kehebatan dan kemampuan diri. Coba sharingkan dalam kelompok, kelemahan dan kelebihan apa yang ada dalam diri kita masing-masing dan dapatkah kita melihat Tuhan sedang memakai kelemahan itu untuk menunjukkan kuasa-Nya yang besar dalam hidup kita?

EKSPLORASI FIRMAN

Dalam 2 Korintus 4:7-15, kita melihat bagaimana Paulus memandang dirinya dan Tuhan yang ia layani. Ia menggambarkan bahwa kemampuannya melayani Tuhan, mengenal, dan menjadi pengikut Yesus Kristus adalah "harta" yang sangat berharga. Harta ini dipercayakan di dalam hidupnya yang penuh kerapuhan, yang ia ibaratkan seperti "bejana tanah liat".

Perbandingan yang Paulus gunakan ini sangatlah menarik. Di satu sisi ada harta yang tak ternilai—yaitu pengenalan akan Kristus—sementara di sisi lain, ada dirinya yang rapuh dan penuh kelemahan, layaknya bejana tanah liat. Pada masa itu, hampir setiap orang memahami apa itu bejana tanah liat. Benda ini sangat umum digunakan untuk pekerjaan sehari-hari, seperti mengangkat air atau menyimpan barang. Bejana tanah liat sangatlah murah, mudah ditemukan, dan gampang rusak atau pecah. Ketika rusak, sebagian besar orang akan menggantinya dengan mudah karena harganya yang tidak mahal.

Paulus menggambarkan dirinya sebagai bejana tanah liat yang sangat rapuh, penuh kelemahan, dan mudah hancur. Namun, bejana rapuh ini diisi oleh sebuah harta yang tak ternilai, yaitu Yesus Kristus yang hadir dan berkarya dalam hidupnya. Kerapuhan dan kelemahan bejana tanah liat ini tidak menghalangi isinya untuk tetap berharga. Sebaliknya, bahkan ketika bejana yang murah itu hancur, kehancuran dan kelemahannya justru memperlihatkan sesuatu yang sangat bernilai yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, Paulus ingin menyatakan bahwa di dalam segala keterbatasan dan kelemahannya, ketika Yesus Kristus—harta tak ternilai itu—hadir di dalamnya, segalanya dapat dipakai oleh Kristus untuk menyatakan kemuliaan dan kebesaran-Nya di tengah kerapuhan hidup ini.

Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang Kristen? Seringkali kita merasa penuh dengan kelemahan dan keterbatasan, merasa tidak mampu, tidak berguna, dan penuh kekurangan dalam menjalani hidup. Tekanan, masalah, dan pergumulan hidup akan selalu ada dan berpotensi menghancurkan serta menggoyahkan iman kita. Namun, sadarkah kita bahwa sama seperti bejana tanah liat yang rapuh, Yesus sangat mampu memakai seluruh kelemahan dan keterbatasan kita? Kuasa-Nya dapat terlihat jelas ketika kita bersandar pada-Nya, menunjukkan siapa Dia yang menopang kehidupan manusia, bahkan di tengah kerapuhan kita.

Tentu, pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana kita dapat memiliki kehidupan yang tetap kuat dan tangguh di hadapan Tuhan, seperti yang dialami oleh Paulus? Jawabannya terletak pada dua kesadaran mendasar, yaitu menyadari siapa Tuhan yang kita percayai dan layani, dan di saat bersamaan kita menyadari siapa diri kita yang sangat membutuhkan anugerah-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Dunia akan terus menekan, merusak, dan mencoba menghancurkan kita. Namun, kita akan melihat kasih karunia demi kasih karunia dari Allah senantiasa menopang dan memelihara hidup kita. Bahkan di dalam kelemahan dan kehancuran sekalipun, kita akan melihat kuasa Tuhan memampukan kita untuk terus memuliakan dan memperkenankan nama Yesus.

Kasih karunia di dalam Kristus akan membawa kita menyadari bahwa meskipun kita mengalami tekanan, penindasan, dan penderitaan, semuanya tidak akan menghancurkan kita. Sebaliknya, hal-hal tersebut justru akan membawa kita semakin melihat dan bergantung pada kuasa serta anugerah Tuhan yang menopang kehidupan kita.   [HH]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Sebagai seorang Kristen, kelemahan apa yang ada dalam diri Anda yang justru menjadi sarana menunjukkan kemuliaan Tuhan?

Penerapan

Sharingkan hal-hal apa saja yang akan kita lakukan untuk menjadi kuat dan tidak mudah menyerah dalam hidup ini!

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.