Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Character Over Image (Karakter di atas Citra)

2 Timotius 3:1-7 | 2 Korintus 5:17

EKSPRESI PRIBADI

Ada berbagai cara saat ini orang untuk menampilkan citra dirinya, supaya mendapatkan pujian atau pengakuan orang lain. Ada yang terang-terangan flexing, memamerkan segala pencapaian dan kepemilikannya. Tetapi ada juga yang dengan lihai, tidak terang-terangan, orang menyebutnya humblebrag, yaitu perilaku di mana seseorang mencoba untuk merendahkan diri sendiri secara samar-samar sambil sebenarnya bermaksud untuk memamerkan prestasi atau kelebihannya. Ini adalah perilaku merendah untuk meroket. Contohnya "Enggak ngerti lagi, padahal udah jam 2 pagi, tapi harus selesai prepare materi Care Group untuk besok. God please give me strength. Jangan sampai kurang tidur malah bikin pelayanan enggak maksimal." Ini sedang ingin memamerkan dia sangat komitmen pelayanan.

Coba ceritakan dengan jujur, apakah Anda sering melakukan pencitraan-pencitraan, termasuk pencitraan rohani, supaya dipuji orang?

EKSPLORASI FIRMAN

Paulus mengatakan pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, yang dimaksud hari-hari terakhir adalah masa di mana menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Ternyata di dalam masa ini kondisi semakin sukar yang akan dihadapi anak-anak Tuhan, dan kita juga termasuk yang ada di dalam masa sukar itu. Kesukarannya adalah orang-orang percaya akan berhadapan dengan dunia yang bergerak sangat bertolak belakang dengan jalan Tuhan, jalan Injil bukanlah jalan yang populer. Jika orang-orang percaya tidak menyadari akan hal ini, arus ini akan menggulung anak-anak Tuhan tanpa mereka sadari.

Jika kita mau merangkumkan 2 Tim 3:2-4 ini, kenyataan yang ada di dalam dunia adalah manusia akan berpusat pada dirinya sendiri, kasih mereka hanya untuk diri sendiri, rela melakukan apa saja demi uang, merasa diri paling benar sendiri, berbuat semaunya, kebenaran yang dianutnya adalah kebenaran diri sendiri. Paulus menunjukkan cinta yang salah arah, bukan cinta kepada Tuhan, tetapi pencinta diri (narsisme), pencinta uang (materialisme) dan pencinta kesenangan (hedonisme). Keberpusatan pada diri sendiri juga merasuk di dalam ibadah mereka juga, (2 Tim 3:5) “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” Ini adalah sikap pamer agama, seolah-olah beribadah, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan kehidupan keseharian. Ibadah hanya sebagai pencitraan saja, tetapi dosa jalan terus, sesungguhnya tidak mempercayai Kristus dalam kehidupannya, hidup semau dirinya saja. Tuhan Yesus pun pernah menegur dengan keras orang-orang Farisi dan ahli Taurat hanya beragama untuk pencitraan saja (Mat 23:25-27). Maka bagaimana hidup di tengah dunia yang bertolak belakang dengan kehendak Tuhan:

  1. Hidup berdasarkan identitas di dalam Kristus

Paulus menunjukkan jalan yang seharusnya sebagai orang percaya, di ayat 10 dimulai dengan kata ‘tetapi engkau’, ada identitas yang berbeda dari Timotius dengan orang-orang yang disebutkan sebelumnya, yaitu sebagai orang percaya. Seperti yang Paulus katakan juga “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Kor 5:17) Identitas sebagai manusia yang baru ini, yang seharusnya membawa pada cara hidup yang berbeda di dunia yang semakin merosot ini. Cara hidup yang kontras dengan kehidupan ‘pertunjukan agama’ yang palsu. Ingatlah selalu bahwa kita bukan lagi manusia lama, yang mengikuti cara dunia, tetapi kita adalah manusia yang sudah ada dalam identitas baru di dalam Kristus, yang akan terus disertai dalam anugerah-Nya untuk hidup sesuai dengan identitas kita.

  1. Setia dan Selaras dengan Firman Tuhan

Sebab itu Timotius dan orang-orang percaya ditekankan untuk hidup mengikuti Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh, bukan sekedar pencitraan, dan cara hidup seperti itu bukanlah jalan yang rata dan mudah (2 Tim 3:12), itu sudah dialami oleh Paulus dan juga Timotius pernah mengalaminya juga (2 Tim 3:11). Lalu Paulus mengatakan kepada Timotius “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” (2 Tim 3:14). Pegangan utama yang tidak boleh berubah, sekalipun jaman terus berubah, yaitu hanya berpegang kepada kebenaran, firman Tuhan. Inilah jalan yang harus ditempuh oleh orang percaya, berpegang pada firman Tuhan dan senantiasa hidupnya diseleraskan dengan firman Tuhan.

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

  • Di dalam dunia yang sering memuja pencitraan yang bertebaran di media sosial, mengapa kita harus hidup berbeda dan hanya berdasarkan identitas di dalam Kristus?

Penerapan

  • Hidup di tengah dunia yang banyak orangnya bertolak belakang dengan kehendak Tuhan, bagaimana Anda akan memastikan agar hidup Anda tetap teguh dan tidak terbawa arus deras tersebut?

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain