Bagikan artikel ini :

Yang Tersentuh Najis Akan Menjadi Najis

Imamat 11:24-47

Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.
- Imamat 11:31

Pada masa pandemi kita diingatkan betapa perlunya melaksanakan protokol kesehatan–mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, dan sebagainya–untuk menjaga dan melindungi diri dari virus-virus Covid-19. Pada perikop bacaan hari ini, orang Israel juga diingatkan akan berbagai protokol yang harus mereka jaga dan lakukan agar tidak menjadi najis.

Imamat 11 mencatat binatang-binatang yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Orang-orang bukan saja tidak boleh memakan binatang-binatang yang diharamkan, tetapi mereka juga tidak boleh bersentuhan dengan binatang tersebut (ay. 26, 31) dan juga tidak boleh menyentuh bangkainya (ay. 24-25, 27-28). Barangsiapa menyentuh binatang atau bangkainya mereka akan menjadi najis sampai matahari tenggelam. Mereka juga akan menjadi najis sekalipun tersentuh secara tidak sengaja, misalnya binatang haram tersebut terjatuh pada satu barang, belanga, dan sebagainya (ay. 31-39). Kenajisan bisa dibersihkan dengan mencuci pakaian dan barang tersebut, lalu menunggunya sampai matahari terbenam sebelum mereka dinyatakan tahir kembali (ay. 32, 40).

Mengapa begitu ketat aturan tentang kenajisan? Alkitab menjawabnya dengan jelas, “haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus” (ay. 44). Bersyukur, Allah yang kudus telah mengutus Putra-Nya Yesus Kristus ke dalam dunia yang tidak kudus. Dia tidak menjauhi dunia yang penuh dosa. Yesus tidak takut tercemar, melainkan datang menanggung kenajisan manusia. Dia tahu, mereka tidak mampu menjaga diri dari kenajisan. Hanya dengan menanggungkan kenajisan mereka atas diri-Nya, manusia berdosa dapat diampuni dan ditahirkan (Yes. 53:4).

Hari ini di dalam Yesus Kristus, kita patut bersyukur karena tidak harus lagi memelihara dan melakukan aturan Taurat yang begitu ketat. Kristus telah datang ke dunia dan Dia menggenapi hukum Taurat (Mat. 5:17). Melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, kita memperoleh pengudusan dari segala kenajisan dosa. Syukuri pengorbanan-Nya dan hargai apa yang telah Yesus lakukan dengan menjaga hidup kita dari segala kenajisan dosa.


Refleksi Diri:

  • Mengapa manusia tidak akan mampu menghindari diri dari kenajisan dosa? Ingat kenajisan bukan saja dari luar, tetapi justru dari dalam diri.
  • Apakah Anda telah mengucap syukur karena di dalam Kristus segala dosa Anda diampuni dan telah dikuduskan?