Yang Tak Disengaja Tetap Dosa
Imamat 4:1-35
“Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang tidak dengan sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,
- Imamat 4:2
Perbedaan paling mendasar antara menghilangkan nyawa manusia (man slaughter) dan pembunuhan (murder) adalah intensinya. Pembunuhan dilakukan dengan sengaja dan direncanakan, sedangkan menghilangkan nyawa manusia terjadi karena ketidaksengajaan, entah karena kecelakaan ataupun kelalaian. Intensi yang berbeda membuat hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku pembunuhan akan jauh lebih berat daripada mereka yang karena tidak sengaja menghilangkan nyawa manusia.
Imamat 4 membicarakan dosa yang dilakukan dengan tidak sengaja, entahkah dosa tak disengaja dilakukan oleh seorang imam (ay. 3-12), umat Israel (ay. 13-21), individu pemimpin umat (ay. 22-26) ataupun seorang rakyat jelata (ay. 27-35). Beberapa pelajaran yang kita bisa dapatkan dari dosa tak disengaja. Pertama, dosa tak disengaja, tetaplah dosa. Seseorang yang tidak sengaja menghilangkan nyawa manusia lain tetap bersalah. Kesalahannya tetap harus dibayar dengan hukuman. Kedua, dosa tak disengaja yang dilakukan begitu disadari oleh pelakunya (ay. 14, 23, 28) maka harus diakui dan dipersembahkan korban untuk menebus kesalahannya. Ketiga, dosa sekalipun tak disengaja, konsekuensinya tetap besar. Misalnya, dosa tak disengaja yang dilakukan oleh seorang imam akan membuat seluruh umatnya turut bersalah (ay. 3). Oleh karena itu, dosa sekalipun tak disengaja, tetaplah tidak ringan. Dosa harus segera diselesaikan, diakui, dan ditebus.
Sampai saat ini, sebagai seorang pengikut Yesus kita masih sangat mungkin jatuh ke dalam dosa. Kita dapat berbuat dosa tanpa disadari dan tak sengaja berdosa. Ini dapat terjadi karena dua hal. Pertama, karena kelemahan kita sebagai manusia. Roh memang penurut, tetapi daging lemah (Mat. 26:41). Kedua, karena kelalaian kita sehingga terjadi kecelakaan yang berakibat fatal kepada orang lain.
Apa yang selanjutnya harus kita lakukan? Firman Allah memerintahkan kita untuk segera menyadarinya (ay. 14). Bila seseorang memberitahukan atau menegur perbuatan dosa tersebut kepada kita (ay. 23, 28), hendaklah kita segera bertobat, mengakui, dan memohon ampun kepada Tuhan. Yesus Tuhan yang setia dan adil akan mengampuni segala dosa kita (1Yoh. 1:9).
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah berbuat dosa tanpa disadari?
- Siapa yang memberitahukan Anda mengenai dosa tersebut? Apakah Anda sudah mengakuinya dan memohon ampun kepada Tuhan?