Bagikan artikel ini :

Sama Rasa

Yohanes 15:18-27

“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
- Yohanes 15:18

Ada pemahaman Kristen yang meyakini bahwa jika kita menjadi pengikut Kristus maka jaminan terhindar dari penderitaan dan permasalahan hidup akan kita dapatkan. Jika meneliti Injil Yohanes, pemahaman ini tidaklah tepat. Yesus tidak pernah menjanjikan para pengikut-Nya jaminan terhindar dari penderitaan di dalam dunia.

Dalam pengajaran Yesus kepada para murid, Dia mengatakan bahwa dunia sudah terlebih dahulu membenci-Nya. Hal ini menjadi ironis karena Yesus, Sang Firman yang hidup, yang menciptakan alam semesta justru ditolak oleh dunia ciptaan-Nya sendiri. Sebagai anak-anak Tuhan, penderitaan dan penganiayaan yang kita alami sekarang sudah terlebih dahulu dialami oleh Sang Pencipta. Dia yang Agung membawa rencana keselamatan bagi dunia, justru mendapat perlakukan yang tidak selayaknya. Kristus secara nyata harus menerima penghinaan, direndahkan, dianiaya, bahkan dibunuh dengan cara yang begitu kejam.

Inkarnasi Yesus ke dalam dunia yang tercemar merupakan wujud kepedulian Allah terhadap penderitaan manusia. Di dalam inkarnasinya, Yesus tidak mengambil rupa seorang raja yang berkuasa, melainkan seorang hamba yang penuh kesederhanaan dan mengalami banyak penderitaan. Jalan Yesus di dunia ini, diambil dan dijalani-Nya agar manusia, termasuk Anda dan saya, memahami bahwa Yesus juga turut merasakan apa yang kita rasakan selama hidup di dunia. Inkarnasi Yesus merupakan bentuk kepedulian yang memperlihatkan bahwa Dia menanggung rasa yang sama dengan kita. Sebuah bukti bahwa Allah peduli terhadap penderitaan yang dialami oleh manusia.

Sebagai pengikut Kristus, tugas kita adalah memaknai ulang inkarnasi Yesus. Kita seharusnya menghargai inkarnasi Yesus dan semakin diyakinkan bahwa Allah adalah Tuhan yang ingin dekat dengan kita. Yesus mengerti yang kita rasakan selama hidup di dunia. Dia memahami setiap kesulitan dan pergumulan yang kita hadapi. Yesus menanggung rasa yang sama dengan kita, sama rasa dalam penderitaan, dan sama rasa dalam pergumulan yang kita hadapi.

Biarlah sama rasa yang kita miliki dengan Yesus memacu kita untuk bersaksi tentang kepedulian dan kasih-Nya bagi dunia. Mari nyatakan bahwa kita memiliki Allah yang memperhatikan setiap pergumulan kita. Ayo, perlihatkanlah kita punya Allah yang sama rasa.


Refleksi Diri:

  • Apakah makna inkarnasi Yesus bagi Anda? Apakah Anda merasakan Allah yang dekat dan memahami apa yang kita rasakan hari ini?
  • Bagaimana Anda akan bersaksi tentang Yesus yang dekat dengan semua manusia?