Bagikan artikel ini :

Pintu Yang Menyelamatkan

Yohanes 10:1-18

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
- Yohanes 10:9

Pintu adalah sebuah benda yang digunakan sebagai penanda satu tempat ke tempat yang lainnya. Pintu juga merupakan tempat keluar masuk suatu ruangan. Dalam bagian ini, Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai pintu, tempat keluar dan masuk yang digunakan untuk domba-domba-Nya. Apa maksud dari pernyataan Yesus, “Akulah pintu”?

Penyataan Yesus mengenai diri-Nya sebagai pintu memperlihatkan dua makna penting bagi kita. Jika hari ini kita dapat menghayati makna tersebut maka misi Allah (missio dei) di dunia akan berjalan sesuai dengan rencana Ilahi. Dua makna yang hendak disampaikan oleh Yesus adalah:

Pertama, Yesus sebagai pintu masuk bagi mereka yang mau diselamatkan. Di Yohanes 14:6, Yesus mengungkapkan diri-Nya sebagai satu-satunya jalan bagi manusia untuk dapat bertemu dengan Bapa. Dia menyatakan diri-Nya sebagai satu-satunya jalan keselamatan manusia. Tidak ada jalan lain yang manusia dapat temukan jika ingin diselamatkan dari hukuman kekal. Hanya melalui Kristus, Anak Allah yang hidup, manusia dapat berjumpa dengan Bapa di Surga.

Kedua, Yesus sebagai pintu keluar bagi mereka yang diutus ke dalam dunia. Selain jalan masuk, Kristus juga sebagai jalan keluar yang menghantar mereka yang diutus. Sama seperti Anak Allah yang diutus menuntun domba-domba lain di luar kawanan domba Allah agar mereka menjadi satu kawanan domba Allah, maka dengan cara yang sama Kristus mengutus keluar murid-murid-Nya untuk membawa domba-domba yang hilang agar bisa masuk dan menjadi bagian dari murid-murid Allah.

Kedua makna Yesus sebagai pintu memperlihatkan tujuan dan tugas yang perlu dilakukan seorang murid Kristus di dalam dunia. Tidak ada jalan lain untuk memperoleh jaminan keselamatan selain dari Yesus Kristus, Anak Allah. Seluruh aspek kehidupan kita seharusnya ditujukan kepada Kristus yang adalah pintu keselamatan tersebut, bukan kepada hal-hal fana yang akan lenyap ketika kita meninggalkan dunia.

Tidak hanya harus mengarahkan hidup kepada Kristus, sebagai orang percaya, kita juga diutus ke dunia untuk membawa domba-domba yang terhilang kepada Sang Pintu Keselamatan. Tujuannya agar mereka dapat masuk menjadi satu kawanan dengan domba-domba kepunyaan Allah. Yuk, kita bersama masuk dan keluar melakukan tugas melalui Sang Pintu Keselamatan.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah mengarahkan hidup kepada Sang Pintu Keselamatan?
  • Apa komitmen Anda dalam hal membawa domba-domba yang hilang kepada Tuhan Yesus, Sang Pintu Keselamatan?