Bagikan artikel ini :

Panggungnya Kristus

Rut 4:18-22

Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.
- 2 Korintus 1:20

Kita telah melewati tiga babak, dari panggung yang suram kemudian panggung yang berwarna, semakin menanjak menjadi panggung yang semarak, tetapi ini belum puncaknya. Kisah ini bukanlah kisah yang berhenti pada seorang nenek (Naomi) yang menggendong anaknya, melainkan berlanjut hendak menunjukkan kemuliaan besar Tuhan, ketika nama demi nama disebutkan. Obed yang adalah anak Boas dan Rut, kemudian Isai, lalu Daud yang menjadi raja terbesar di Israel, sampai terus keturunan demi keturunan, berpuncak pada Kristus. Tuhan sendiri yang menjaga perjanjian-Nya dari keturunan demi keturunan Naomi dan Rut yang kemudian akan menggenapi rencana agung-Nya di dalam Yesus Kristus.

Panggung puncaknya adalah panggungnya Kristus karena Yesus Kristus-lah yang telah menjadi penebus kita yang sejati, pribadi satu-satunya yang sanggup menebus setiap kita orang berdosa. Yesus telah mengeluarkan kita dari permasalahan terbesar, yaitu kehidupan terkelam dan kepahitan yang menyakitkan akibat dosa. Waktu hidup Anda terasa begitu pahitnya, ingatlah akan hal ini. Tidak ada kehidupan yang paling menderita dan mengenaskan selain keterpisahan kita dengan Allah selama-lamanya. Kehidupan paling pahit telah diterima oleh Kristus, penebus kita, supaya kita dapat menikmati manisnya kasih Allah selama-lamanya.

Ketika sampai pada penebus sejati kita, yaitu Kristus, kita memahami penyertaan dan kasih setia Tuhan dalam hidup kita. Sangat mungkin ada pergumulan yang tampaknya tidak selesai seumur hidup kita. Ada orang-orang percaya yang menderita sakit-sakit terminal, tidak disembuhkan, tetapi bisa memandang dengan iman kehidupan bersama Sang Penebus. Ada juga duka yang mendalam dirasakan oleh seseorang yang ditinggalkan orang yang dikasihinya, tetapi sukacita besar dan sejati telah menantinya. Sekalipun hidup penuh dengan ironi, tetapi pemeliharaan dan kasih setia Tuhan tidak pernah lepas dari kita. Panggung hidup kita sesungguhnya tidak pernah suram lagi ketika ada Kristus dalam hidup karena Dia telah menyelamatkan kita dan akan bersama kita setiap detiknya sampai selama-lamanya. Panggung hidup kita adalah di dalam Kristus dan untuk Kristus.


Refleksi Diri:

  • Bagaimana Anda bisa tetap bersukacita di dalam Kristus sekalipun sedang dalam pergumulan terberat?
  • Apa keindahan yang Anda lihat dari Kristus yang telah mengubah panggung hidup Anda dari kesuraman?