Menikmati Di Dalam Anugerah
Mazmur 16:1-11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
- Mazmur 16:11
Salah satu rekan pelayanan saya pernah mengajukan pertanyaan berikut: Apakah orang percaya boleh mencari kenikmatan? Tentu boleh, tapi harus dalam koridor firman Tuhan. Alasannya, karena segala hal yang baik dalam dunia adalah anugerah atau pemberian Allah untuk dinikmati setiap orang percaya.
Matematikawan Perancis bernama Blaise Pascal, memberikan prinsip tentang kenikmatan agar kita tidak jatuh di dalam dosa. Pertama, kenikmatan bukan tujuan akhir, tetapi sebuah petunjuk ke sesuatu yang lebih bermakna, yaitu Allah, yang adalah asal dan sumber kenikmatan. Kedua, kenikmatan yang menyegarkan hidup tanpa mengganggu dan menjauhkan kita dari Allah adalah kenikmatan yang sah. Ketiga, kenikmatan manusia yang tertinggi ada di dalam Allah.
Di awal Mazmur 16, Daud menyatakan suatu permohonan kepada Allah untuk menjaganya sebab hanya kepada Allah ia berlindung. Ia memuji Allah dengan satu pengakuan bahwa tidak ada yang baik bagiku selain Allah (ay. 1-2). Daud sungguh menyadari bahwa hanya di dalam Tuhan rasa aman yang sesungguhnya, apa yang didapatkan berasal dari Tuhan dan tidak seorang pun yang dapat mengambilnya. Daud juga mendapat kepuasan sejati hanya di dalam Tuhan. Ia menyadari bahwa kepuasan sejati adalah pemberian Tuhan yang sangat menyenangkan hatinya (ay. 6). Daud juga menyadari akan kehadiran Tuhan sehingga di masa sulit pun ia tetap berdiri dan tidak goyah (ay. 8). Daud sadar bahwa jika ia tidak mengandalkan Tuhan dalam segala jalannya, sukacita dan kenikmatan hidup tidak dapat diperolehnya.
Apa yang membuat Daud berkata, “di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa”? Daud menyadari bahwa segala hal yang ia alami adalah karena Tuhan, bukan karena yang lain. Sama halnya dengan kita, jika mengalami hal-hal yang baik kita perlu ingat bahwa semua karena anugerah Tuhan, bukan karena kekuatan kita. Hendaklah kita selalu berlindung kepada Tuhan Yesus karena kenikmatan sejati di dalam hidup hanya dapat ditemukan di dalam-Nya. Ingat, kenikmatan sejati tidak menjauhkan kita dari Tuhan. Kenikmatan sejati bisa didapatkan saat kita memiliki relasi yang dekat dan intens dengan Yesus.
Refleksi Diri:
- Bagaimana cara Anda selama ini menikmati segala berkat Allah? Apakah itu menjauhkan atau mendekatkan Anda kepada-Nya?
- Apa saja hal-hal baik yang berasal dari Allah yang Anda bisa nikmati hari ini?
