Bagikan artikel ini :

Membedakan Boleh Dan Tidak Boleh

Imamat 11:1-23

Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
- Imamat 11:2

Sebagai warga Indonesia, kita hidup di tengah masyarakat multiagama. Masing-masing penganut agama memiliki praktik agamanya sendiri, termasuk dalam hal pantangan makanan tertentu. Umat Islam, misalnya, tidak makan daging babi. Sebagian umat Hindu dan Budha mempraktikkan vegetarian. Mereka tidak makan daging dan hanya makan sayuran dan buah-buahan. Adakah makanan halal dan haram bagi orang Kristen? Tidak ada! Mengapa?

Imamat 11 mencatat bagaimana Allah membedakan binatang yang halal dan haram. Yang haram tidak boleh dimakan, yang halal boleh dimakan. Binatang yang boleh dimakan adalah “setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak.” (ay. 3). Binatang yang tidak memenuhi syarat tersebut tidak boleh dimakan, misalnya unta (ay. 4), pelanduk (ay. 5), kelinci (ay. 6), babi (ay. 7). Untuk binatang yang hidup di laut juga ada syaratnya. Segala yang bersirip dan bersisik boleh dimakan (ay. 9). Segala yang tidak bersirip atau tidak bersisik tidak boleh dimakan (ay. 10). Demikian juga berbagai macam burung (ay. 13-19) dan berbagai serangga (ay. 20-23).

Jelas ada pembedaan binatang halal dan haram, lalu mengapa orang Kristen sekarang tidak mempraktikkannya? Karena di Perjanjian Baru, pembedaan ini telah dihilangkan. “Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur” (1Tim. 4:4). Di dalam Kristus, sudah tidak ada lagi pembedaan, semua binatang boleh dimakan. Namun, yang tetap berlaku adalah prinsip membedakan apa yang boleh dan tidak boleh sesuai firman Allah. Tidak ada sesuatu di dalam daging binatang yang membuatnya boleh atau tidak boleh dimakan. Semua tergantung perintah Allah. Saat Allah mengatakan haram maka tidak boleh dimakan. Ketika Allah mengatakan halal maka boleh dimakan.

Pada masa sekarang, orang Kristen harus belajar dengan cermat agar dapat membedakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai perintah Allah. Karena itu, kita harus memberikan waktu, serta berusaha mempelajari dan mendalami Alkitab dengan cermat dan akurat. Yang terpenting juga, menurutinya dengan penuh ketaatan


Refleksi Diri:

  • Apakah yang terjadi jika tidak jelas apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan orang percaya?
  • Apakah Anda telah menuruti perintah-perintah-Nya dengan jelas dan taat? Doakan dan rajinlah mendalami Alkitab.