Kekudusan Jabatan Rohani
Imamat 21:1-9
Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.
- Imamat 21:8
Jabatan rohani seperti imam, nabi, rasul, gembala, penatua, dan diaken memiliki peran penting dalam membimbing, mengajar, dan menjaga umat Tuhan agar tetap berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Di dalam Alkitab, peran-peran tersebut diberikan otoritas khusus oleh Tuhan, seperti dalam Imamat 21 yang menekankan kekudusan imam atau dalam Kisah Para Rasul 6:3 mengenai ketentuan dalam memilih diaken, yaitu mereka yang dipenuhi Roh Kudus dan hikmat. Mereka dipilih dan ditahbiskan untuk melayani umat Tuhan. Jabatan-jabatan tersebut tidak boleh dipegang sembarangan karena bertanggung jawab atas kehidupan rohani orang lain dan mewakili Tuhan di dalam komunitas bergereja.
Di dalam perikop bacaan hari ini, Tuhan memerintahkan Musa untuk menyampaikan pesan kepada para imam, yaitu anak-anak Harun, mengenai kekudusan jabatan imam. Para imam dilarang menajiskan diri dengan menyentuh mayat, kecuali jenazah anggota keluarga terdekat (ayah, ibu, anak, saudara laki-laki ataupun saudara perempuan yang belum menikah, ay. 2-3). Sebagai pemimpin di antara umat, mereka harus menjaga diri dari hal-hal yang dapat mencemarkan kekudusan mereka, seperti tidak boleh memangkas gundul rambut kepala, mencukur tepi janggut, dan tidak boleh membuat tanda-tanda pada tubuh dengan menggoresi kulit mereka (ay. 5). Para imam juga diharuskan menikahi wanita yang tidak tercemar dan tidak diceraikan untuk menjaga kekudusan mereka (ay. 7).
Orang Kristen hari ini harus menghormati jabatan-jabatan rohani seperti gembala, penatua, dan diaken, bukan karena orang yang memegang jabatan tersebut sempurna, melainkan karena mereka telah dipilih dan dipercayakan oleh Allah untuk memimpin dan melayani umat-Nya. Seperti yang disampaikan di ayat emas, Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk menguduskan para imam karena mereka mempersembahkan korban bagi Tuhan, demikian juga kita harus menghormati dan mendukung para pemimpin rohani di gereja karena mereka melayani dan mewakili Tuhan. Menghormati jabatan-jabatan tersebut adalah tanda ketaatan dan penghormatan kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang menguduskan mereka.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah menghormati dan mendukung para pemimpin rohani di gereja dengan sungguh-sungguh?
- Apakah sikap Anda terhadap mereka mencerminkan penghormatan Anda kepada Tuhan yang telah mengangkat mereka?