Bagikan artikel ini :

Jangan Menjadi Ateis Praktikal

Imamat 7:22-38

“Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan.
- Imamat 7:23

Ateis adalah orang yang tidak percaya Allah ada. Tidak ada ateis absolut. Keberadaan Allah tidak mungkin diingkari oleh siapa pun secara absolut. Namun, manusia bisa hidup seolah-olah Allah tidak ada. Keberadaan Allah tidak memiliki arti di dalam hidupnya. Orang seperti ini disebut ateis praktikal. Siapa pun, termasuk orang percaya, dapat menjadi ateis praktikal. Bagian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar jangan menjadi ateis praktikal.

Perikop bacaan melarang orang-orang Israel makan lemak dan darah binatang, baik lemak binatang ternak, lembu, domba ataupun kambing (ay. 23), lemak dari binatang yang diterkam binatang buas (ay. 24), maupun lemak dari binatang kurban (ay. 25). Larangan yang sama diberlakukan pada darah binatang (ay. 26-27). Jelas larangan berlaku bukan hanya lemak dan darah binatang korban, tetapi juga untuk semua binatang, baik yang dikorbankan ataupun tidak. Hukuman bagi yang melanggar sangat keras, mereka akan dilenyapkan dari umat Tuhan (ay. 25, 27). Mengapa lemak dan darah binatang tidak boleh dimakan. Karena lemak dan darah adalah bagian dari binatang korban yang dicurahkan dan dibakar habis untuk Tuhan (ay. 30, 33). Daging binatang korban sebagian diperuntukkan untuk imam (ay. 31-32) dan sebagian dibawa pulang, tetapi darah dan lemak adalah khusus untuk Allah. Lalu mengapa berlaku juga untuk lemak dan darah binatang yang tidak dikorbankan? Karena Allah hendak mengingatkan umat-Nya bahwa ibadah tidak hanya terjadi di Bait Suci, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Saat umat Allah memotong binatang, mereka selalu diingatkan bahwa lemak dan darah diperuntukkan bagi Tuhan saja.

Hari ini tentunya larangan makan lemak dan darah tidak lagi berlaku karena di dalam Yesus Kristus, “... semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur.” (1Tim. 4:4). Namun, prinsip hukum ini masih berlaku, yakni bahwa ibadah bukan hanya di gereja saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Orang Kristen harus selalu mengingatkan diri bahwa mereka adalah umat percaya bukan pada hari Minggu saja, tetapi setiap detik dalam kehidupan mereka. Mereka adalah umat Allah, bukan ateis praktikal.


Refleksi Diri:

  • Apa saja kebiasaan-kebiasaan baik yang Anda sebagai orang percaya dapat pupuk dalam keseharian?
  • Siapa orang-orang percaya yang Anda lihat hidupnya seperti ateis praktikal? Berdoalah untuk mereka dan diri Anda agar mengintropeksi diri.