Hati-Hati Dengan Hati Anakmu
Kolose 3:18-21
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
- Kolose 3:21
Apa yang Anda pikirkan saat mengingat sosok ayah? Anda mungkin ingat sosok ayah yang baik, pejuang bagi keluarga, dan dekat dengan Anda. Namun, mungkin ada yang mengingat sosok ayah yang pemarah, otoriter, terlalu sibuk bekerja, dan tidak peduli dengan Anda. Tak heran, beberapa anak merasa dibesarkan tanpa kasih sayang seorang ayah, padahal keberadaannya secara fisik selalu ada. Seorang anak bahkan menyatakan sangat kecewa dengan ayahnya dan masih menyimpan kepahitan selama ia hidup.
Rasul Paulus di dalam Kolose 3:5-17 mengajarkan kita untuk menjadi manusia baru. Ia meminta seluruh anggota keluarga untuk mempraktikkan hidup sebagai manusia baru (ay. 18-21). Paulus menekankan adanya perubahan, baik di dalam hubungan suami dengan istri, maupun orangtua dengan anak-anak. Mereka harus memahami panggilannya sebagai murid Kristus di dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing di dalam keluarga.
Secara khusus mengenai ayah, Paulus meminta para ayah untuk tidak menyakiti hati anak-anak. Pada masa itu, para ayah dikenal bengis dan bisa bertindak semenamena terhadap anak-anaknya. Bahkan jika anak-anaknya dianggap tidak memiliki potensi dan bakat, si ayah bisa menjual mereka menjadi budak. Karena itu, Paulus meminta para ayah untuk menjadi sosok ayah yang baik, yang bersikap lemah lembut dan benar-benar mengasihi, serta memperhatikan anak-anaknya. Seorang ayah haruslah menjadi teladan bagi anak-anaknya. Paulus tidak ingin anak-anak tumbuh menjadi orang-orang yang penuh kebencian dan kepahitan terhadap ayah mereka.
Jika Anda diberikan kesempatan menjadi seorang ayah, marilah mengerjakan tanggung jawab Anda dengan baik. Seorang ayah bukanlah tuan otoriter yang mengatur hidup anak-anaknya, melainkan teman baik yang membimbing dan menolong anak-anaknya menemukan panggilan hidup mereka. Jadilah teladan dari Kristus dalam keseharian sehingga mereka bertumbuh menjadi anak-anak yang mengasihi Tuhan dan orangtua mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam kasih, akan menjadi orang memiliki belas kasih dan percaya diri. Namun, anak-anak yang tumbuh dalam kekerasan dan kepahitan, akan menjadi orang yang suka memberontak dan rendah diri.
Hai para ayah, jadilah ayah terbaik bagi anak-anak Anda. Maksimalkan kesempatan Anda menjadi seorang ayah dengan membimbing dan menjadi teman baik bagi anak-anak Anda sehingga mereka akan menjadi anak-anak kebanggaan Anda dan alat kemuliaan Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sebagai seorang ayah, sudah menjadi teladan dari Kristus dalam kehidupan anak-anak Anda?
- Apakah Anda sebagai seorang anak, sudah mengasihi orangtua Anda sama seperti Tuhan mengasihi mereka?