Hanya Oleh Anugerah
Efesus 2:1-10
Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
- Matius 9:36
John Newton, seorang kapten kapal budak, masuk Kristen saat terjadi badai besar di laut. Ia membaca buku The Imitation of Christ, karya Thomas Kempis, dan terpukau oleh sebuah kalimat berbunyi: Kelanjutan hidup yang tidak pasti. Ia akhirnya menjadi seorang pendeta Anglikan dan menuliskan lagu pujian yang sangat terkenal, Amazing Grace. “Keamananku sebagai seorang Kristen tidak terletak pada kekuatan imanku, tetapi pada Juruselamatku yang tidak dapat dihancurkan,” demikian ucapnya.
Efesus 2:1-10 menyoroti perjalanan rohaniah manusia dari keadaan dosa dan mati rohani menuju keselamatan dan hidup bersama dengan Kristus. Perikop ini menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, melainkan pemberian Allah yang muncul dari kasih karunia-Nya. Anugerah adalah pemberian yang diberikan tanpa memandang jasa atau prestasi yang dilakukan oleh si penerima. Dalam konteks ajaran Kristen, anugerah sering kali merujuk pada karunia atau pemberian Allah yang diberikan secara cuma-cuma. Dalam Efesus 2:8-9, disebutkan bahwa keselamatan adalah “oleh kasih karunia”, yang berarti keselamatan adalah anugerah Allah yang diberikan sebagai tanda kasih-Nya kepada manusia. Paulus menekankan bahwa kehidupan rohani yang baru hanya mungkin melalui iman dalam Kristus.
Dari segi praktis, teks ini mengajarkan kita untuk menghargai anugerah keselamatan yang diberikan oleh Allah melalui iman dalam Kristus. Keselamatan memang gratis, tetapi bukan sesuatu yang murah dan murahan karena dibayar dengan harga yang mahal, yaitu oleh darah Yesus Kristus yang tercurah di kayu salib (1Ptr. 1:18-19). Ini mengingatkan kita untuk tidak bermegah atau sombong dengan usaha atau prestasi kita dalam mencapai keselamatan. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk melakukan perbuatan baik sebagai hasil dari keselamatan, tetapi bukan sebagai upaya untuk menyelamatkan diri sendiri (ay. 10). Pasal ini juga mendorong kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah yang telah ditetapkan sejak semula. Marilah meresponi anugerah keselamatan dengan hidup mengasihi Allah dan sesama manusia dengan sepenuh hati dan kekuatan kita.
Refleksi Diri:
- Menurut Anda, jika tanpa anugerah Allah apakah manusia dapat memperoleh keselamatan dengan usahanya sendiri?
- Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan yang Allah tawarkan kepada Anda? Jika sudah, apa respons Anda sebagai balasan atas karya keselamatan tersebut?