Hak Asasi Manusia
Kejadian 9:5-6
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
- Mazmur 8:5-6
Hak asasi manusia adalah suatu hal yang menarik diperbincangkan karena beberapa orang yang memperjuangkannya tercatat dalam sejarah dunia. Hak asasi manusia memang harus diperjuangkan karena hak ini secara inheren menjadi milik manusia sejak dilahirkan. Namun, di sisi yang lain, perjuangan hak ini dapat juga membawa manusia pada tindakan melenceng dari tatanan Allah, Sang Pencipta dunia. Misalnya, seperti yang terjadi di Amerika Serikat, seseorang bisa mengganti jenis kelaminnya ketika menginjak usia dua belas tahun tanpa persetujuan dari orangtua. Apa yang Alkitab katakan mengenai hak asasi manusia?
Allah mengatakan bahwa hak asasi mendasar dari manusia adalah hidup setiap manusia berharga di mata Tuhan. Allah menegaskan bahwa setiap nyawa manusia yang hilang oleh karena manusia atau hewan akan dituntut balas oleh Allah sendiri (ay. 5-6). Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa setiap orang yang membenci atau menghina sesamanya melakukan dosa yang setara dengan membunuh (Mat. 5:21-26). Nyawa manusia, terlepas dari status pendidikan atau sosialnya, adalah berharga di mata Allah dan Dia akan menuntut balas orang yang merendahkan nyawa manusia.
Hak asasi manusia berasal dari Allah karena manusia dicipta serupa dan segambar dengan Allah (ay. 6). Kebenaran ini menyampaikan pesan bahwa manusia tidak boleh merasa dirinya dapat menentukan segala sesuatu yang baik menurut dirinya sendiri. Allah tetaplah Sang Pencipta dunia dan segala sesuatu harus disesuaikan dengan standar kebenaran Allah. Bagaimana pun manusia tetaplah ciptaan Sang Pencipta yang berharga karena dicipta serupa dan segambar dengan Sang Pencipta (Mzm. 8:3-9).
Manusia yang dicipta serupa dengan gambar Allah memiliki hak asasi karena Allah menetapkannya. Selain itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kita haruslah disesuaikan dengan kebenaran Allah. Efek dosa adalah menganggap manusia boleh menentukan standar baik dan jahatnya sendiri. Padahal anugerah hidup kekal dalam Allah datang melalui Yesus yang memiliki segala hak di bumi dan di surga (Flp. 2:5-8). Mari kita hidup meneladani Yesus yang menggunakan hak-Nya untuk hidup bagi kemuliaan Allah saja.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda melihat bahwa hidup Anda dan orang-orang di sekitar Anda berharga di mata Allah? Apa sikap yang bisa Anda kembangkan yang menunjukkan Anda menghargai ciptaan Tuhan yang lainnya?
- Bagaimana Anda dapat menggunakan hak asasi manusia untuk membawa kemuliaan bagi Allah?