Bagikan artikel ini :

Dipisahkan Bagi Tuhan

Imamat 8:26-36

Dan lagi Musa mengambil sedikit dari minyak urapan dan dari darah yang di atas mezbah itu, lalu dipercikkannya kepada Harun, ke pakaiannya, dan juga kepada anakanaknya dan ke pakaian anak-anaknya. Dengan demikian ditahbiskannyalah Harun, pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
- Imamat 8:30

Apa fungsi minyak urapan? Sebagian orang percaya minyak urapan bisa digunakan untuk menyembuhkan orang sakit. Yang lain percaya bisa digunakan untuk menolak kuasa-kuasa gelap dengan mengoleskannya pada perabot rumah mereka. Apakah demikian? Tidak! Jika memperhatikan firman Tuhan hari ini, kita dapat menjawab dengan tegas bahwa minyak urapan tidak boleh digunakan untuk maksud demikian. Lalu apa maksudnya ketika minyak dituangkan ke atas Harun dan anak-anaknya? Apa maksudnya ketika minyak dioleskan kepada perabot rumah Allah? Jawabannya untuk memisahkan dan mengkhususkan mereka bagi pekerjaan Allah.

Dalam Imamat 8, Musa melakukan penahbisan atas Harun dan anak-anaknya untuk menjadi imam bagi orang Israel. Setelah dibasuh dengan air, dipakaikan pakaian dan atribut seorang imam, mereka dioleskan minyak dan setelah itu dilakukan korban penghapus dosa bagi mereka (ay. 1-25). Kemudian mereka mempersembahkan korban sajian berupa roti tak beragi (ay. 26) dan korban bakaran (ay. 28). Penahbisan diakhiri sekali lagi dengan pemercikan minyak urapan dan darah atas Harun, anak-anak Harun, dan pakaian mereka (ay. 30). Satu catatan penting, minyak urapan diberlakukan hanya kepada Harun dan anakanaknya. Minyak urapan tidak dioleskan atau dipercikkan kepada orang-orang percaya biasa. Ini karena Harun dan anak-anaknya ditahbiskan untuk memangku jabatan imam. Minyak urapan juga dioleskan kepada perabot perabot rumah Allah dan pakaian-pakaian imam karena barang-barang ini dimaksudkan penggunaannya untuk ibadah kepada Tuhan, tidak boleh digunakan untuk maksud lain. Dengan demikian jelas bahwa pengurapan minyak dimaksudkan bahwa seseorang atau sesuatu barang dipisahkan untuk pelayanan Tuhan.

Hari ini kita tidak lagi mempraktikkan minyak urapan karena baik imam dan bait Allah sudah tidak ada lagi karena Kristus sudah menggenapkan korban persembahan. Saat ini Tuhan tentunya masih terus memanggil orang-orang tertentu menjadi hamba Tuhan untuk dikhususkan bagi pelayanan-Nya. Mereka juga ditahbiskan. Namun, mengikuti praktik di Perjanjian Baru mereka tidak lagi diolesi minyak urapan, melainkan ditumpangi tangan (Kis. 6:6;13:3).


Refleksi Diri:

  • Mengapa minyak urapan tidak boleh digunakan untuk kesembuhan dan pengusiran rohroh jahat?
  • Siapa orang-orang yang ditumpangi tangan dan dikhususkan bagi pelayanan Tuhan yang bisa Anda doakan? Bagaimana cara Anda mendukung pelayanan mereka?