Bagikan artikel ini :

Buang Sampah Yuk!

Efesus 4:17-32

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
- Efesus 4:31

Pernahkah Anda lupa membuang sampah dapur di rumah? Sewaktu lupa membuang sampah, sudah pasti rumah Anda akan tercium bau tak sedap. Alhasil, setiap hari Anda akan berusaha mengingat untuk terus membuang sampah sebelum menjadi busuk. Jika kita begitu peduli dengan sampah yang terlihat dan tercium secara fisik, bagaimana dengan sampah dosa yang tersembunyi di dalam hati?

Rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus untuk membuang sampah dosa, yakni kehidupan lama yang tinggal di dalam keberdosaan. Sebagai pribadi-pribadi yang telah percaya dan menerima Kristus, mereka telah mendapatkan kehidupan yang baru di dalam Kristus. Mereka diminta hidup menurut kehendak Tuhan dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (ay. 23-24).

Salah satu sampah dosa yang harus dibuang adalah masalah hati. Kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah, merupakan bagian dari sampah-sampah dosa yang ada di dalam hati manusia lama. Sebagai manusia baru, sampah-sampah ini haruslah ditinggalkan. Hidup seorang pengikut Kristus tidak lagi hidup dengan hati yang penuh kepahitan, hati yang penuh dengan kegeraman maupun kemarahan ataupun hidup saling memfitnah. Semua itu merupakan sikap hati yang merusak relasi kita dengan sesama.

Sebagai manusia baru, Paulus meminta kita hidup dengan hati yang ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni (ay. 32). Sikap hati yang seharusnya menguasai hidup seorang yang telah diperbarui di dalam Kristus. Bukan lagi sikap hati yang menghancurkan relasi, melainkan yang menguatkan relasi dengan sesama. Sebagaimana Kristus telah mengasihi dan mengampuni kita, demikian juga hendaklah kita memiliki hati yang mengasihi dan mengampuni sesama.

Tidak dapat dipungkiri dalam setiap relasi selalu ada orang-orang yang menyakiti kita. Namun, ketika disakiti bukanlah kepahitan yang kita pancarkan, melainkan kasih dan pengampunan yang harus kita pancarkan. Sadarilah, kita yang berdosa telah dikasihi dan diampuni oleh Allah. Jadi, marilah kita juga mengasihi dan mengampuni sesama. Buanglah sampah-sampah dosa yang menghalangi relasi kita. Kembangkanlah hati yang penuh kasih yang menguatkan relasi kita. Hidupilah manusia baru yang telah dikasihi dan diampuni oleh Kristus. Yuk, buang segera sampah-sampah dosa di dalam hati!


Refleksi Diri:

  • Apakah ada sampah-sampah dosa yang masih Anda simpan sampai saat ini?
  • Apa yang akan Anda lakukan sebagai manusia baru, yang bisa menguatkan relasi dengan sesama?