Berdoa Untuk Pemberitaan
Kolose 4:1-6
Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
- Kolose 4:3-4
Di dalam dunia bisnis, ada orang-orang yang sangat ahli menjual produk-produk tertentu. Mereka bisa memersuasi seseorang sehingga orang tersebut tertarik dengan produk yang ditawarkan dan akhirnya membeli. Mereka tahu cara-cara yang tepat untuk meyakinkan orang lain sehingga tingkat keberhasilan penjualannya tinggi. Apakah hal ini berlaku di dalam pemberitaan Injil? Ada orang-orang yang dianggap ahli dalam memberitakan Injil sehingga banyak orang percaya lainnya merasa memberitakan Injil bukanlah keahliannya.
Mari perhatikan perkataan Paulus ketika meminta supaya jemaat Kolose mendoakannya, “sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.” Paulus bukan orang Kristen kemarin sore. Ia seorang pengajar, pengkhotbah, dan pemberita Injil handal. Ia terbiasa dan terlatih berargumen dengan orang-orang pintar dan ahli-ahli Taurat. Walaupun demikian, ia memohon supaya jemaat Kolose mendoakannya bukan hanya untuk kesempatan menginjili, tetapi juga supaya Injil bisa dimengerti. Perhatikan ayat emas, ada gabungan frasa “rahasia Kristus/misteri Kristus” dengan “aku dapat menyatakannya/memberitakannya dengan jelas”. Injil bukanlah berita yang dapat diterima hanya dengan pengetahuan belaka atau dengan penjelasan yang mutakhir. Injil merupakan rahasia Kristus. Mengapa disebut rahasia Kristus? Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Kristus menjalani hidup-Nya dengan melayani. Kristus menanggung hukuman dosa manusia, sekalipun Dia tidak berdosa. Kristus bangkit dan naik ke surga. Siapa pun orang yang berdosa jika percaya kepada-Nya akan diselamatkan, diperdamaikan, dan Kristus menjamin keselamatannya. Siapa yang bisa memahami rahasia-rahasia tersebut tanpa kuasa dari Allah? Tak ada seorang pun, tanpa campur tangan Tuhan, dapat memahami Injil. Karena itu, berdoa adalah langkah yang paling utama dalam menginjili.
Melalui bagian firman Tuhan ini, kita disadarkan bahwa kefasihan menjelaskan Injil atau pengetahuan kita tentang Injil, tidak akan menjamin seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus. Keberanian untuk memberitakan Injil juga tidak bermanfaat apa-apa kalau pintu pemberitaan Injil tidak dibukakan. Berdoalah bukan hanya untuk kesempatan, tetapi juga yang terpenting pemberitaan itu sendiri.
Refleksi Diri:
- Mengapa kita perlu berdoa untuk pemberitaan Injil?
- Apakah Anda mau menceritakan Injil ketika Tuhan memberikan kesempatan? Jika iya, berdoalah untuk pemberitaan Injil yang Anda akan lakukan.
