Bergerak Dalam Allah
2 Korintus 5:11-15
Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. yakni gunung Horeb.
- 2 Korintus 5:14
Sebuah mesin dapat berjalan sesuai dengan fungsinya karena memiliki mesin penggerak yang baik. Misalnya, mesin genset akan berjalan dengan baik menghasilkan listrik yang dibutuhkan ketika mesin penggeraknya berjalan dengan baik dan lancar. Jika mesin penggeraknya mengalami gangguan maka genset tidak akan berjalan sebagaimana fungsinya. Karena itu, mesin bisa dikatakan baik atau tidak, tergantung dari apa yang menggerakkannya.
Hal serupa berlaku dengan pribadi kita. Seorang pribadi bisa dikatakan baik atau buruk tergantung dari apa yang menggerakkan dirinya. Seorang pengikut Kristus seharusnya digerakkan oleh Kristus. Dalam hal ini, Paulus menyampaikan kepada jemaat Korintus bahwa yang menguasai diri dan rekan-rekan sepelayanannya adalah Kristus. Kuasa Kristus memampukan Paulus digerakkan oleh Allah.
Dua hal yang menyatakan hidup Paulus digerakkan oleh Allah: Pertama, hidup yang takut akan Tuhan. Pada ayat 11, Paulus secara jelas mengatakan bahwa ia bersama rekan pelayanannya sangat mengerti apa artinya takut akan Tuhan. Bukan takut secara negatif, melainkan suatu sikap hormat terhadap Allah. Paulus tahu betul bahwa pada akhir hidup setiap orang akan dihadapkan pada penghakiman Allah. Karena itu, hidup yang dijalani seseorang haruslah dengan tanggung jawab dan takut akan Allah.
Kedua, hidup yang dikuasai oleh kasih Kristus. Ayat 13-14 berisi pernyataan Paulus bahwa kasih Kristus telah menguasai hidup dan pelayanan Paulus. Ketika menerima Kristus, ia tidak lagi hidup dikuasai oleh keegoisan diri sendiri, melainkan hidup dalam penguasaan kasih Kristus. Jika hidup seseorang dikuasai oleh kasih dari Kristus maka ia akan sangat mungkin mengerjakan apa yang Allah inginkan.
Sebagai seorang murid Kristus, hendaklah hidup kita juga digerakkan oleh Allah. Ketika bekerja, berelasi, menjalani keseharian kita, marilah kita senantiasa menggerakkan hidup ini bersama dengan Allah. Kita bukan lagi takut terhadap pandangan ataupun pendapat orang, melainkan takut akan Tuhan yang berdaulat dan berkuasa. Kita tidak lagi membiarkan keegoisan diri menguasai, melainkan kasih Kristus yang menguasari diri kita. Yuk, sama-sama bergerak dalam Allah, sampai akhir hidup kita di hadapan Allah!
Refleksi Diri:
- Apa yang menjadi penggerak utama hidup Anda saat ini?
 - Bagaimana Anda akan hidup bergerak dalam Allah? Apa saja langkah praktis yang bisa Anda lakukan?
 
