Bagikan artikel ini :

Yang Melayani Mezbah, Hidup Dari Mezbah

Imamat 6:14-23

Janganlah itu dibakar beragi. Telah Kuberikan itu sebagai bagian mereka dari pada segala korban api-apian-Ku; itulah bagian maha kudus, sama seperti korban penghapus dosa dan korban penghapus salah.
- Imamat 6:17

Dua kebenaran harus diaminkan oleh seorang gembala. Pertama, gembala tidak boleh melayani atas dasar mencari keuntungan dari domba-domba yang dipercayakan kepadanya (1Ptr. 5:2). Di sisi lain, gembala harus hidup dari domba-domba yang dilayaninya. Firman Allah berkata, “... mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu ...” (1Kor. 9:13).

Kebenaran yang kedua terungkap jelas dalam Imamat 6. Dalam bagian firman ini, Allah memerintahkan Harun dan anak-anaknya cara menangani korban sajian, yakni korban ucapan syukur orang Israel berupa tepung makanan (bdk. Im. 2:1-16). Dari tepung terbaik tersebut hanya akan diambil segenggam untuk dibakar (ay. 15), sisanya akan dimakan oleh Harun dan anak-anaknya (ay. 16). Allah menyatakan bahwa Dia telah memberikan Harun dan anak-anaknya bagian mereka (ay. 17). Dengan cara inilah Allah menghidupi hamba-hamba-Nya yang telah melayani-Nya. Inilah maksud yang disampaikan Paulus saat berkata, “Mereka yang melayani mezbah akan hidup dari mezbah.”

Kebenaran-kebenaran ini menggarisbawahi dua prinsip penting. Pertama, Allah memperhatikan dan mencukupi kebutuhan hidup hamba-hamba-Nya. Dia tidak akan menelantarkan mereka yang hidup melayani-Nya. Dari mezbah-Nya Allah akan menghidupi mereka. Kedua, setiap pelayan mezbah harus menggantungkan diri dan keluarga mereka kepada pemeliharaan Allah. Mereka tidak perlu mencari penghasilan di luar dari panggilan mereka sebagai hamba Tuhan.

Hari ini firman Tuhan memanggil kita atas dua hal berikut. Pertama, bagi setiap hamba-hamba Tuhan ataupun yang terpanggil menjadi gembala umat Allah, mereka dipanggil untuk menggantungkan hidup kepada Tuhan yang mereka layani. Mereka dipanggil beriman bahwa Tuhan akan mencukupkan kebutuhan diri dan keluarga mereka. Kedua, setiap anak-anak Tuhan dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya Allah memelihara hamba-hamba-Nya dengan membawa persembahan ke rumah Tuhan. Persembahan ini akan mencukupkan kebutuhan rumah-Nya dan hamba-hamba-Nya.


Refleksi Diri:

  • Apa satu hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan partisipasi dalam mencukupkan kebutuhan rumah Allah?
  • Apakah Anda sudah bersyukur dan berdoa untuk hamba-hamba Tuhan yang melayani di gereja Anda?