Bagikan artikel ini :

Titik Kelemahan Manusia

Matius 4:1-11

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
- Matius 4:4

Film-film superhero biasanya menampilkan lakon musuh berkekuatan super yang membuatnya tetap kokoh berdiri saat dilawan. Meskipun sulit ditaklukkan, musuh tersebut pasti memiliki titik kelemahan. Titik kelemahan inilah yang kemudian menjadi sasaran serangan para superhero untuk mengalahkannya.

Iblis mengincar titik kelemahan Tuhan Yesus pada saat mencobai-Nya, yaitu rasa lapar. Bayangkan, Yesus telah berpuasa selama empat puluh hari. Perut-Nya pasti sangat lapar karena lama tidak diisi makanan. Kalau dibahasakan dengan bahasa sekarang, “Yesus, Kamu pasti sedang lapar-laparnya. Lihat sekeliling, tidak ada tukang roti, café atau restoran. Kamu kan Anak Allah, ubah aja batu-batu ini jadi roti. Masalah selesai!” Titik kelemahan inilah yang menjadi sasaran Iblis.

Hal serupa juga seringkali kita alami di dalam kehidupan. Iblis selalu mengincar titik kelemahan kita. Setiap kita memiliki kelemahan dalam hal-hal tertentu yang dapat membuat kita mudah tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Sadarilah apa yang menjadi titik kelemahan kita.

Bagaimana Tuhan Yesus menghadapi serangan iblis? Dia menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (ay. 4). Sekalipun godaan menggiurkan datang di saat Yesus paling membutuhkan, tetapi godaan tersebut bukan segala-galanya bagi-Nya. Yesus tidak mau tunduk di bawah kekuasaan Iblis. Yesus melawan godaan iblis dengan firman Tuhan. Jawaban Tuhan Yesus adalah jawaban untuk kita ketika kita diserang dalam kelemahan kita. Kita harus selalu ingat akan firman Tuhan sebagai senjata untuk melawan iblis. Tuhan adalah sandaran utama kita. Jangan biarkan iblis pakai kelemahan kita untuk menjatuhkan kita.

Ketika permasalahan hidup datang menekan dan kita tergoda untuk kembali pada kebiasaan dosa lama kita, iblis seperti berkata, “Sudahlah.. gak apa-apa lakukan lagi, supaya kamu gak stres.” Camkan di hati! Kita dapat mengatasi kelemahan kita bukan dengan menuruti keinginan berdosa, tetapi dengan bersandar pada firman dan Yesus. Kristus telah menanggung segala kelemahan kita, supaya saat merasa lemah kita dapat bersandar pada kekuatan-Nya.


Refleksi Diri:

  • Apa kelemahan dosa Anda yang sering menggoda Anda untuk melakukan dosa kembali?
  • Apa yang mau Anda lakukan jika suatu saat godaan datang menyerang Anda?