Bagikan artikel ini :

Tidak Ada Satupun, Hanya Ada Satu

Yeremia 5:1-5

Lintasilah jalan-jalan Yerusalem, lihatlah baik-baik dan camkanlah! Periksalah di tanah-tanah lapangnya, apakah kamu dapat menemui seseorang, apakah ada yang melakukan keadilan dan yang mencari kebenaran, maka Aku mau mengampuni kota itu.
- Yeremia 5:1

Bingung dengan judul renungan di atas? Kok tidak ada satu pun, hanya ada satu? Ini penjelasannya. Tuhan berfirman dalam Yeremia 5 sesuatu yang sangat murah hati, bahwa Yeremia hanya perlu mencari satu orang benar maka Tuhan akan mengampuni Israel. Bukan seratus orang benar, bukan juga lima puluh, sepuluh, lima, tetapi satu orang saja cukup bagi Tuhan untuk mengampuni satu kota dan menyelamatkan mereka. Namun kenyataannya, seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Yeremia pergi ke jalan-jalan ibu kota, mencari satu orang benar. Ia pergi ke tanah-tanah lapang di mana banyak orang berkumpul demi satu orang benar, tetapi tidak mendapatkannya. Yeremia pun terus mencari orang yang hidup dalam kebenaran, ia berpikir mungkin orang-orang yang tidak benar hanya terjadi di kalangan bawah, rakyat biasa. Lalu ia mencari di kalangan atas, orang-orang terpelajar, di mana seharusnya mereka lebih mengerti dan menghidupi kebenaran, ternyata hasilnya sama saja (ay. 4-5).

Semua kalangan telah melawan Tuhan. Dosa menginfeksi orang miskin dan kaya, muda dan tua, pria dan wanita, berpendidikan, dan tidak berpendidikan. Tidak ada satu orang pun yang benar. Ini bukan seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami karena satu jarum pun tidak ditemukan. Inilah arti judul: Tidak Ada Satu Pun, iya tidak ada seorang benar pun ditemukan.

Kelanjutan judul Hanya Ada Satu berarti ada satu saja yang sungguh benar. Satu-satunya pribadi yang dilihat Allah tidak bercela dan tiada bercacat, yang memenuhi kriteria Allah adalah Yesus Kristus. Satu-satunya Pribadi yang benar yang memberikan diri-Nya demi kita yang tidak benar supaya dapat diampuni. Saat kita mengingat akan kebenaran ini, berapa kali pun kita membahas akan anugerah Allah, kita akan senantiasa mensyukuri anugerah Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus yang mengampuni dan menyelamatkan kita. Bersukacitalah di dalam Kristus karena Dialah, kita yang tadinya tidak benar, dibenarkan di hadapan Allah. Memang Hanya Ada Satu, Kristus saja.


Refleksi Diri:

  • Apa yang Anda lakukan ketika terjatuh ke dalam dosa? Apakah sungguh-sungguh bertobat atau tetap mengulanginya lagi?
  • Apakah Anda sadar hanya Yesus yang mampu mengampuni dan menyelamatkan Anda? Maukah Anda meninggalkan dosa tersebut sekarang?