Tampak Sederhana, Sesungguhnya Sulit
Yehezkiel 3:16-21
“Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.
- Yehezkiel 3:17
Saya sempat berpikir saat melihat orang memainkan olahraga memanah, tampaknya gak sulit memanah ini, tinggal mengarahkan dengan tepat saja. Satu kali saya pergi ke tempat permainan yang salah satu wahananya adalah permainan memanah. Alat panahnya mirip dengan yang asli. Setelah mencoba, ternyata memanah tidak segampang yang dilihat. Alat panahnya berat bikin tangan pegal. Talinya sangat keras sampai-sampai tangan saya terluka. Dari sepuluh anak panah yang saya lepaskan, tidak ada yang tepat sasaran. Tampak sederhana, tetapi sesungguhnya sulit.
Nabi Yehezkiel mendapat tugas yang sepertinya sederhana, tetapi sesungguhnya sulit. Sederhana karena perintah Tuhan hanya memintanya untuk mendengarkan firman Tuhan dan menyampaikannya kepada orang Israel. Simpel, bukan? Dengar lalu sampaikan. Namun, mengapa praktiknya menjadi sulit? Sebab penuh risiko. Yehezkiel bisa saja ditolak atau dimusuhi karena firman Tuhan yang disampaikan tidak sesuai dengan keinginan orang Israel. Adakalanya Yehezkiel harus menyampaikan kepada orang jahat, penghukuman yang akan diterima olehnya. Yang juga membuat lebih sulit dan berat adalah perintah tambahannya, yaitu bahwa Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban dari Yehezkiel kalau ia tidak menyampaikan sama seperti yang Tuhan firmankan (ay. 18b).
Kita pun seharusnya hidup seperti Yehezkiel, mengatakan apa yang benar, sekalipun berisiko. Ada orang yang mau cari aman sehingga sekalipun tahu apa yang salah, ia malah mengacuhkannya. Ia malu mengatakan kebenaran sesuai dengan firman Tuhan karena takut dikira orang aneh atau sok suci. Yesus Kristus hanya mengatakan apa yang benar, sekalipun tidak semua orang menyukai-Nya. Seperti di dalam Yohanes 14:10b, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Demi menggenapkan apa yang Allah firmankan, Yesus taat ketika harus menyerahkan nyawa-Nya sebagai penebus manusia. Kita yang ada di dalam Kristus seharusnya hidup menyatakan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan. Jangan cari aman, tetapi nyatakanlah kebenaran meskipun berisiko.
Refleksi Diri:
- Apa hal-hal yang sering membuat Anda berkompromi terhadap kebenaran?
- Apakah Anda mau tetap berkomitmen melakukan firman Tuhan sekalipun adakalanya tidak mudah dan berisiko?