Tahu Diri
Roma 12:3
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
- Roma 12:3
John Calvin pernah berkata bahwa hampir semua kebijaksanaan yang kita miliki, yaitu kebijaksanaan yang masuk akal, terdiri dari dua bagian: pengetahuan tentang Allah dan pengetahuan tentang diri sendiri. Jika dikalimatkan kebijaksanaan tersebut menjadi seperti ini: Kenali Tuhan. Kenali dirimu sendiri. Kenali dirimu untuk mengetahui kebutuhanmu akan Tuhan. Kenali Tuhan untuk mengetahui bahwa dirimu bukan Tuhan. Terkadang kita tidak tahu diri di hadapan Tuhan karena kita salah memandang diri kita sendiri.
Supaya seseorang tidak menjadi sombong maka ia harus tahu diri. Kalimat pada ayat emas: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, dalam terjemahan lainnya dituliskan demikian: jangan menganggap diri lebih tinggi dari yang seharusnya ia pikirkan. Jika seseorang menganggap diri lebih tinggi dari yang seharusnya, berarti orang tersebut tidak tahu diri, bukan?
Bagaimana dapat menjadi tahu diri? Tahu diri dimulai dari pengenalan akan Tuhan. Hidup kita yang sia-sia, telah ditebus oleh Kristus. Jika kita memahami penebusan-Nya seharusnya kita memiliki pikiran yang tahu diri di hadapan Tuhan. Selanjutnya Paulus berkata “…tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa” Apa maksud perkataan Paulus? Berpikirlah bijaksana, jangan berpikir berlebihan tentang diri Anda.
Kerendahan hati tidak berpusat pada diri sendiri, melainkan pada Kristus dan sesama. Kita mungkin bisa mendiagnosa apakah kita berpikir tentang diri kita melebihi yang seharusnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah Anda merasa gelisah kalau orang-orang tidak memuji atas kerja keras, prestasi atau pelayanan Anda? Apakah hati Anda panas ketika melihat orang lain dipuji? Apakah seringkali ada dorongan di dalam hati Anda, dalam percakapan-percakapan, supaya orang mengetahui jabatan, pencapaian atau relasi Anda?
Anugerah di dalam Tuhan Yesus Kristus seharusnya merubah cara pandang kita tentang diri sendiri dan menentukan sikap kita di hadapan Tuhan dan sesama.
Refleksi Diri:
- Mengapa seseorang bisa tidak tahu diri di hadapan Tuhan?
- Apa yang dapat Anda lakukan untuk dapat hidup tahu diri di hadapan Tuhan?