Bagikan artikel ini :

Selalu Siap Memberitakan Firman

2 Timotius 4:1-5

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
- 2 Timotius 4:2

Seorang petugas pemadam kebakaran harus selalu siap sedia untuk memadamkan kebakaran. Jika mendapatkan informasi tentang adanya kebakaran, entah tengah malam atau subuh dini hari, ia harus merespons cepat dan siap berangkat ke lokasi kebakaran. Bagaimana seharusnya sikap kita sebagai orang percaya dalam hal memberitakan firman (Injil)? Apa arti “siap sedialah” seperti tercantum pada ayat emas?

Perikop bacaan merupakan kata-kata terakhir yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada Timotius. Seorang penafsir mengatakan Paulus menuliskan kata-kata ini beberapa waktu sebelum ia mati sebagai martir. Paulus memulai dengan kalimat perintah yang serius dan penting, “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus... aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu…” (ay. 1). Perintah Paulus ini pertama-tama ditujukan kepada Timotius, utusan rasuli dan wakilnya di Efesus. Di samping itu, perintah Paulus juga ditujukan kepada setiap orang percaya. Ia memberikan pesan kepada kita semua agar sungguh-sungguh memberitakan firman, yaitu kabar sukacita dan keselamatan bagi manusia yang berdosa.

Paulus mendaftarkan empat hal yang harus menjadi ciri khas dari pemberitaan firman pada ayat emas di atas. Pertama, sebuah proklamasi yang mendesak. Baik ataupun tidak waktunya, pemberitaan harus tetap dilakukan. Kedua, proklamasi yang relevan karena firman Allah bermanfaat untuk menyatakan kesalahan dan mengarahkan manusia pada kebenaran. Ketiga, proklamasi dengan kesabaran. Meskipun mendesak kita perlu tetap sabar dalam melakukannya karena tanggung jawab kita hanyalah memberitakan dengan setia. Masalah berhasil atau tidak pemberitaan adalah karya dan pekerjaan Roh Kudus. Keempat, proklamasi yang mencerdaskan. Kita tidak hanya memberitakan firman, tetapi juga mengajarkan tentang kebenaran Allah yang memampukan seseorang memiliki hikmat pengetahuan dari Tuhan. Amsal 2:6 berkata, “Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”

Bagaimana dengan kita? Kita tidak boleh mengarang-ngarang amanat kita sendiri, melainkan hanya memproklamasikan firman yang telah diucapkan Allah dan yang sekarang dipercayakan kepada gereja dan seluruh umat Allah. Jagalah hati supaya kita tidak memberitakan selain kebenaran Tuhan. Kita perlu fokus hanya memberitakan firman, kabar keselamatan dari Tuhan Yesus. Bersiap sedialah untuk terus memberitakan firman dalam situasi apa pun.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda selalu siap sedia memberitakan firman? Apa yang Anda lakukan agar selalu siap sedia?
  • Apakah ada hal yang membuat Anda takut/ragu memberitakan firman?