Bagikan artikel ini :

Persembahan Yang Hidup

Roma 12:1-5

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
- Roma 12:1

Seorang atlet berlatih keras setiap hari untuk mencapai prestasi tertinggi. Ia menjaga pola makan, disiplin dalam latihan, dan fokus pada tujuan. Sama halnya seperti atlet tersebut, kita sebagai murid Kristus juga harus disiplin dan fokus dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Pelayanan kita selayaknya mempersembahkan seluruh hidup sebagai bentuk ibadah kepada-Nya.

Roma 12:1 mengajarkan kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah. Ini adalah bentuk ibadah kita yang sejati. Melayani Tuhan berarti kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya, bukan hanya sebagian. Ayat emas mengajarkan beberapa prinsip pelayanan yang wajib kita perhatikan, yaitu:

Pertama, menjaga kesehatan fisik dan mental. Tubuh dan jiwa yang sehat adalah sarana yang baik untuk melayani Tuhan. Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat. Kedua, hidup di dalam kekudusan. Hindari godaan dosa dan perilaku yang dapat menjauhkan kita dari Tuhan. Tetaplah berpegang pada nilai-nilai Kristus dalam setiap aspek kehidupan. Berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran Alkitab. Ketiga, menjaga perilaku dan sikap yang berintegritas. Jadilah orang yang bisa dipercaya dan memiliki karakter yang mencerminkan Kristus dalam kasih dan kerendahan
hati. Keempat, gunakan talenta dan karunia untuk memuliakan Tuhan. Apa pun bakat dan kemampuan yang kita miliki, gunakan untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Kelima, membina hubungan yang baik dan membangun. Bina hubungan dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan menegur kita dengan kasih ketika kita mulai menyimpang dari jalan Tuhan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, marilah kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah. Ini adalah bentuk ibadah kita yang sejati dan totalitas penyerahan diri kita kepada Tuhan. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, hidup dalam kekudusan, menjaga perilaku dan sikap, menggunakan talenta untuk memuliakan Tuhan, serta membina hubungan yang membangun, semua itu dapat menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Ayo, semangat melayani Tuhan!


Refleksi Diri:

  • Apa saja prinsip pelayanan di atas yang Anda rasa perlu dikembangkan supaya pelayanan Anda menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan?
  • Bagaimana Anda dapat mengintegrasikan prinsip mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup dalam rutinitas harian Anda, seperti dalam pekerjaan, keluarga, dan pelayanan?