Menghindari Kenajisan, Menjaga Kekudusan
Imamat 15:1-33
Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu.
- Imamat 15:31
Bersih pangkal sehat. Peribahasa sederhana yang jika dipikirkan secara mendalam, punya dampak besar dalam hidup manusia. Peribahasa ini bukan hanya menekankan kebersihan lingkungan sekitar atau fisik kita semata, tetapi juga kebersihan hati dan pikiran kita. Seseorang yang bisa menjaga kebersihan hati dan pikiran, tentu akan memiliki jiwa dan mental yang sehat. Hal ini mirip dengan yang diajarkan dalam kekristenan. Kita seringkali diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kekudusan hati dari dosa. Kebenaran ini tergambar dengan jelas dalam Imamat 15.
Imamat 15 menguraikan aturan tentang berbagai jenis kenajisan yang disebabkan oleh melelehnya cairan dari tubuh, baik pada pria maupun wanita. Kenajisan ini tidak hanya memengaruhi orang yang mengalaminya, tetapi juga benda-benda atau orang lain yang bersentuhan dengannya. Orang Israel diperintahkan untuk membersihkan diri dengan mandi dan mencuci pakaian mereka, serta menunggu sampai matahari terbenam sebelum dianggap tahir kembali. Ayat 31 menegaskan bahwa orang Israel harus menjaga diri dari segala kenajisan agar tidak menajiskan Kemah Suci di tengah-tengah mereka. Aturan-aturan ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kekudusan dalam kehidupan seharihari, serta betapa seriusnya Tuhan memandang dosa dan kenajisan dalam komunitas umat-Nya.
Kebenaran dalam Imamat 15 tentang menjaga diri dari kenajisan terkait erat dengan pengajaran Yesus di Perjanjian Baru. Yesus menekankan pentingnya kemurnian hati, bukan hanya kebersihan fisik. Dia mengajarkan bahwa kenajisan berasal dari dalam hati, seperti pikiran kotor dan niat jahat. Menjaga kemurnian hati lebih penting untuk diperhatikan daripada sekadar kenajisan lahiriah (Matius 15:18-20). Yesus memanggil kita untuk membersihkan diri secara rohani dan hidup dalam kekudusan, menjaga hati dan pikiran kita dari segala sesuatu yang dapat menajiskan hubungan kita dengan Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita harus menjaga hati dan pikiran dari segala hal yang dapat menajiskan hubungan kita dengan Tuhan, sebagaimana kita menjaga kebersihan fisik. Mengatasi dosa dan pikiran jahat adalah langkah penting dalam menjaga kekudusan hidup. Hendaklah kita hidup sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus yang menekankan kemurnian hati sebagai inti dari kekudusan sejati.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda lebih fokus pada kebersihan lahiriah daripada kekudusan hati?
- Apa langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk menjaga hati dan pikiran tetap murni di hadapan Tuhan?