Kristen Tomat
Hakim-hakim 2:17-23
Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
- Hosea 6:4
Pernahkan Anda mendengar istilah “Kristen Tomat”, singkatan dari “Kristen Tobat-Kumat”? Hari ini si X bertobat, menangis-nangis saat mengikuti KKR. Besoknya ia menipu rekan bisnisnya. Lalu rekan bisnis tersebut menuntutnya ke pengadilan sehingga ia terlilit masalah hukum. Si X mengemis-ngemis agar Tuhan menolongnya. Tuhan menjawab doanya dan menyelamatkannya dari keterpurukan tersebut dan kembalilah si X ke kehidupan yang berdosa. Pertobatan dan permohonan ampunnya seolah-olah tidak pernah terjadi. Itulah Kristen Tomat.
Siklus ini juga terjadi di dalam kehidupan bangsa Israel sebagaimana kita baca di bagian ini. Israel jatuh ke dalam dosa dan menyembah dewa-dewa asing. Bangsa-bangsa asing kemudian menyerang dan menaklukkan Israel. Israel mengemis-ngemis kepada Tuhan. Tuhan membangkitkan hakim-hakim untuk menolong mereka. Israel selamat dan kembali sejahtera. Beberapa waktu berselang, kembali mereka berbuat dosa dan meninggalkan Tuhan. Itulah sebabnya berkali-kali Tuhan menyebut mereka bangsa yang tegar tengkuk (Kel. 32:9, 33:3, 5, Ul. 9:13). Di dalam Kitab Hosea, Tuhan membandingkan kasih setia Israel dengan embun pagi yang hanya sebentar saja. Itulah pertobatan dan ketaatan Israel. Hanya sebentar saja.
Sebenarnya, kita sama saja. Kita sudah tahu Tuhan Yesus berkorban demi kita, tetapi tetap saja kita jatuh, entah sengaja atau tidak, ke dosa yang sama. Suatu kali, saya berbincang dengan seseorang yang mempertanyakan bukti kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Sesudah berapologetika hampir satu jam dan gagal meyakinkannya, saya mengatakan dengan tegas, “Kalau mau melihat bukti kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, sebelum tidur Anda tanya Tuhan, apa satu hal yang salah yang aku lakukan sehingga hidupku kacau? Yang aku sebenarnya tahu ini salah, tetapi aku terus-menerus berdalih? Yang bisa dan akan kuubah? Tuhan pasti akan memberitahukan dosa-dosa Anda. Setelah itu, Anda minta kekuatan dari Tuhan untuk berhenti dari dosa itu. Kemudian, Anda akan melihat kehidupan Anda dipulihkan dan dari sanalah Anda tahu kuasa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.” Saya menutup pertemuan tersebut dengan doa. Ia kemudian menjawab saya dan mengakui, “Sebenarnya, aku seorang homoseks.”
Banyak berdalih, membenarkan diri, dan tidak menganggap serius dosa membuat Anda menjadi Kristen Tomat. Kalau bukan sekarang waktunya memutus siklus dosa ini, kapan lagi?
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah secara serius bertanya kepada Tuhan, apa dosa yang paling Dia benci dan Dia kehendaki untuk Anda buang? Jika belum, maukah Anda melakukannya?
- Bagaimana sekarang komitmen Anda untuk berjuang menyelesaikan masalah dosa tersebut?