Bagikan artikel ini :

Korban Yang Menyenangkan Tuhan

Imamat 1:1-17

Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
- Imamat 1:3

Tuhan ku mau menyenangkan-Mu. Tuhan bentuklah hati ini. Jadi bejana untuk hormat-Mu. Cemerlang bagai emas murni. Sebuah syair lagu yang indah. Lagu ini berisi komitmen seorang pengikut Kristus untuk menyenangkan hati Tuhan. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menyenangkan hati Tuhan?

Kitab Imamat adalah manual (semacam buku petunjuk pelaksanaan) ibadah di Perjanjian Lama. Orang Israel baru keluar dari Mesir dan sedang dalam perjalanan ke Kanaan. Allah memberikan mereka manual bagaimana seharusnya beribadah kepada-Nya. Manual ibadah mengatur berbagai elemen: korban (Im. 1-6), imam (Im. 7-9), aturan suci (Im. 10-15), dan sebagainya. Orang-orang Israel harus membawa berbagai macam korban, antara lain bakaran, sajian, pendamaian, dll. Saat seseorang berbuat dosa, ia harus membawa korban bakaran (Imamat 1) agar dosanya ditebus dan ia diperdamaikan kembali dengan Allah (ay. 4). Korban bakaran dapat berupa lembu (ay. 3-9), kambing domba (ay. 10-13), burung tekukur atau anak burung merpati (ay. 14-17). Semua binatang ini harus tak bercela (ay. 3 dan 10) sehingga menjadi korban yang menyenangkan Tuhan (ay. 9, 13, dan 17).

Hari ini orang Kristen tidak perlu lagi membawa korban bakaran ke Bait Suci karena Yesus Kristus telah menggenapi dengan sempurna semua tuntutan hukum Taurat. Yesus Kristus satu-satunya korban bakaran (Mrk. 10:45). Dialah Anak Domba yang tak bercacat dan tak bercela. Tubuh Yesus telah dipersembahkan dan darah-Nya telah ditumpahkan di atas salib (1Ptr. 1:18-19). Melalui pengorbanan-Nya, manusia telah memperoleh penebusan dari dosa. Hanya Yesus Kristus yang menjadi korban bakaran sempurna yang menyenangkan hati Allah (Mat. 3:17).

Sekarang, apa yang bisa kita lakukan setelah Tuhan Yesus menggenapi pengorbanan tersebut? Kita hanya dapat menyenangkan hati Tuhan dengan hidup seturut dengan firman Tuhan. Menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat hidup kita adalah yang pertama, selanjutnya bagian kita adalah menghargai penebusan-Nya dan tidak menyia-nyiakan pengorbanan-Nya dengan cara hidup di dalam anugerah-Nya.


Refleksi Diri:

  • Mengapa Allah memberikan beberapa opsi korban bakaran yang jemaat dapat bawa? (Ingat kondisi ekonomi yang berbeda).
  • Apakah Anda sudah mengucap syukur atas pengorbanan Kristus, Anak Domba Allah yang tak bercacat cela, yang oleh-Nya Anda mendapatkan pendamaian dengan Allah?