Bagikan artikel ini :

Kepuasan Di Dalam Tuhan

Yohanes 3:1-18

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
- Matius 11:28

Sebuah kata dalam bahasa Jerman menggambarkan hati manusia, yaitu Anfechtungen. Kata ini menggambarkan ketakutan dan kekhawatiran mendalam yang dialami manusia. Martin Luther menjelaskan inti dari kata ini adalah perasaan menakutkan bahwa Tuhan akan menghakimi dan menghukum orang berdosa setiap saat. Hati manusia mengalami ketakutan, kekhawatiran, dan kegelisahan yang tak terelakkan ketika berada di luar Tuhan. Anfechtungen hanya dapat diselesaikan ketika kita berjumpa dengan Satu Pribadi yang dapat memuaskan hati kita. Siapa Pribadi tersebut? Apa yang dilakukan-Nya?

Karya Yesus Kristus di kayu salib bukan hanya menyelamatkan kita dari hukuman kekal, tetapi juga memenuhi hati kita dengan kasih Allah yang dibutuhkan jiwa manusia. Nikodemus, salah seorang Farisi yang sangat memahami seluruh kitab Taurat dan tradisinya, tidak menemukan kepuasan dalam hati. Ia memutuskan untuk mendatangi Yesus secara diam-diam di malam hari (ay. 1-2). Yesus lalu menjawab apa yang dibutuhkan oleh hatinya, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” (ay. 16).

Inilah jawaban yang dibutuhkan hati setiap manusia karena di luar kasih Allah yang tersedia hanyalah penghakiman. Hidup tanpa kasih Allah memang dapat berjalan lancar bahkan sangat nyaman, tetapi kenyataan hidupnya berada di bawah penghukuman Tuhan (ay. 18). Karena itu, keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus begitu dibutuhkan oleh manusia karena olehnya kita dapat bertemu kembali dengan Bapa. Saat kita berjumpa Kritus, hati kita akan dipuaskan dan dipenuhi kedamaian dari rasa takut, khawatir, dan gelisah.

Kepastian keselamatan yang membawa kedamaian dapat kita miliki hanya dengan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ketika kita mengaku percaya dan menerima Yesus di dalam hati, pada saat itulah perjalanan kembali kepada Bapa dimulai. Perjalanan yang dapat memuaskan ketakutan dan kehawatiran hati kita. Tuhan yang kita sembah mengundang kita, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Biarlah setiap mulut dan hati dapat mengatakan “Ya, Tuhan Yesus, aku percaya kepada-Mu. Karya keselamatan-Mu mengangkat aku dari ketakutan dan kehawatiran, menuntunku kembali kepada Pribadi yang memuaskan hatiku.”


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sekarang mengalami ketakutan, kekhawatiran, atau kegelisahan dalam hidup? Apa yang Anda lakukan selama ini untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut?
  • Apakah Anda mau datang kepada Tuhan Yesus dan menjawab panggilan-Nya untuk mendapatkan kelegaan di dalam Dia dan kepuasan hati?