Kehadiran Yang Membawa Damai Sejahtera
Mikha 5:1-4a
Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.
- Mikha 5:3-4a
Tanggal 29 Mei ditetapkan sebagai Hari Internasional Pasukan Penjaga Perdamaian oleh Majelis Umum PBB. Penetapan ini adalah bentuk penghargaan bagi mereka yang telah bertugas dalam memelihara perdamaian di tengah situasi konflik dan krisis yang terjadi di dunia. Penghargaan ini layak diberikan kepada para prajurit, secara khusus 76.000 prajurit yang telah mengorbankan nyawanya demi menciptakan perdamaian. Bangsa Israel bersyukur karena mereka telah dibebaskan dari tanah pembuangan. Allah berjanji akan membangkitkan seorang Mesias yang akan melepaskan dan menggembalakan mereka. Mereka yang terbuang akan dikumpulkan kembali dan akan dibawa-Nya ke tanah perjanjian yang penuh dengan damai sejahtera bagi umat-Nya.
Natal merupakan momen peringatan bagaimana Allah telah mengutus Anak-Nya yang Tunggal, Sang Mesias, hadir ke dalam dunia untuk membawa perdamaian bagi manusia yang berdosa. Di dalam Roma 3:25, Rasul Paulus berkata, “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.”
Kristus Yesus turun ke dunia di hari Natal untuk naik ke atas kayu salib di hari Jumat Agung dan membuktikan kemenangan-Nya atas dosa bagi kita, umat manusia, melalui kebangkitan-Nya di hari Paskah. Setelah manusia jatuh dalam dosa, kita yang berdosa menjadi seteru Allah karena manusia tidak bisa bersatu dengan Allah yang kudus. Namun, kehadiran Kristus Yesus menjadi jalan bagi kita untuk bisa datang kepada Allah dan mendapatkan damai sejahtera. Kehadiran Kristus membawa perdamaian antara Allah dan manusia.
Menjelang hari Natal ini, mari merayakannya dengan ucapan syukur dan hati yang bersukacita karena kita sudah didamaikan dengan Allah. Dulu kita jauh, sekarang kita bisa mendekat kepada-Nya. Dulu kita seteru, sekarang kita bersahabat karena Kristus lahir dan hadir ke dunia, menjadi pendamai antara kita dan Allah. Tidak ada perdamaian yang sempurna, tanpa ada pengorbanan yang sempurna selain dari Kristus Yesus.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda akan menyambut Natal tahun ini? Apakah ada sukacita dan damai sejahtera?
- Apakah Anda sudah mengucap syukur atas kelahiran Yesus di dunia menjadi pendamai manusia dengan Allah?
