Bagikan artikel ini :

Iman Sejati Dan Perbuatan Kasih

Matius 25:31-46

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
- Matius 25:40b

Tidak ada yang tahu kapan waktu kedatangan Yesus kedua kalinya. Akan tetapi, ada suatu kepastian yang harus kita ingat terus, yaitu Kristus pasti akan datang kembali! Kali kedua Yesus datang, Dia tidak datang untuk menjadi hamba, melainkan menjadi hakim para hamba-Nya. Dalam penghakiman akhir, Tuhan Yesus akan menunjukkan siapakah umat-Nya yang sejati. Dia akan membongkar semua kepalsuan dan menghancurkan seluruh kejahatan terselubung. Yesus akan memisahkan domba sejati, yaitu hamba yang sungguh-sungguh setia, dengan kambing, yaitu orang-orang yang bergabung dengan umat Tuhan, tetapi tidak beriman sebagaimana seharusnya umat Tuhan beriman.

Perumpamaan tentang domba dan kambing menceritakan dua kelompok orang yang dihakimi dan dibedakan berdasarkan cara mereka memperlakukan saudara-saudara Yesus (ay. 40). Pada saat penghakiman terakhir, semua bangsa akan dipisahkan berdasarkan perbuatan mereka. Domba mewakili mereka yang melakukan perbuatan kasih, seperti memberi makan yang lapar, memberi minum yang haus, dan mengunjungi yang sakit. Mereka akan masuk ke dalam kerajaan Allah. Sedangkan kambing, yang tidak melakukan perbuatan-perbuatan tersebut, akan masuk ke dalam hukuman kekal. Perumpamaan ini tidak mengajarkan keselamatan oleh perbuatan baik, melainkan menekankan bahwa iman sejati harus terwujud dalam tindakan kasih terhadap sesama, terutama “saudara-saudara Yesus” yang paling membutuhkan. Dalam Injil Matius yang dimaksud “saudara” adalah muridmurid Yesus (Mat. 10:42; 12:48-50; 28:10). Seorang murid yang setia akan menggunakan harta kekayaannya untuk membantu saudaranya yang membutuhkan.

Kita harus menggunakan segala sumber daya kekayaan yang Tuhan berikan untuk memberkati orang lain, khususnya kepada umat Allah, melalui kasih dan perbuatan baik. Itulah bukti iman sejati yang ingin dilihat oleh Yesus. Orang-orang yang hidup dalam kasih dan perbuatan baik adalah orang-orang yang selalu siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kembali. Hendaklah peka terhadap kebutuhan di sekitar dan sediakan diri kita untuk terlibat dalam tindakan aktif. Gereja dan komunitas Kristen harus menjadi tempat di manakasih dan kepedulian diwujudkan, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam aksi nyata. Janganlah jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai (Gal. 6:9-10).


Refleksi Diri:

  • Apa yang ingin Yesus temukan dalam kehidupan Anda sebagai murid Kristus pada hari penghakiman berdasar perumpamaan di perikop bacaan?
  • Bagaimana seharusnya Anda menjalani hidup dalam relasi dengan saudara seiman dan sesama? Apa yang akan Anda lakukan ketika melihat mereka susah, menderita atau kekurangan?