Bagikan artikel ini :

Ikutlah Menderita

Yehezkiel 3:16-21

Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
- 2 Timotius 1:8

Ingat renungan kemarin: Jangan malu bersaksi. Kita sekarang mungkin sudah semangat untuk bersaksi. Namun perlu diingat, semuanya tentu ada tantangan. Apakah kalau Anda membagikan kesaksian di media sosial atau bercerita kepada teman atau keluarga, mereka pasti akan mendengarkan? Apakah Anda akan mendapat komen-komen positif? Apakah akan ada orang-orang yang berkata, “Terima kasih kesaksianmu, membuatku sadar dan dikuatkan”? Puji Tuhan kalau mendapatkan respons seperti ini, tetapi mungkin yang terjadi sebaliknya.

Itu juga yang mungkin biasa dihadapi Timotius. Paulus sampai mengatakan satu kalimat luar biasa, “Ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” Risikonya ada, tetapi jangan mundur. Tetap jalani, bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan kekuatan Allah. Ini luar biasa, bahwa kesulitan tidak akan menghentikan kesaksian kita. Penderitaan Kristus untuk menyelamatkan kita, memastikan kita tidak akan menderita di dalam kekekalan sehingga penderitaan apa pun yang kita hadapi di dunia karena Injil, semuanya hanyalah sementara. “Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa,” demikian Paulus menegaskan sekali lagi kepada kita di ayat 10b.

Ingat-ingat kembali di masa lalu saat Anda menjadi percaya. Ketika Anda menyatakan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dan Anda mengambil komitmen untuk mengikuti-Nya, pasti tidak selalu mudah di tengah-tengah dunia yang memiliki pandangan yang berbeda-beda. Mungkin Anda akan ditekan oleh berbagai pihak kenapa memilih menjadi murid-Nya. Bahkan Anda bisa dikata-katai sebagai orang yang merasa paling benar sendiri. Jika karena Injil ada orang-orang yang meninggalkan dan menistai Anda, ingatlah semuanya adalah bagian dari hidup kita sebagai pengikut Kristus. Namun, camkan di hati, Kristus akan menyertai dan tidak akan pernah meninggalkan Anda. Kalau karena Injil Anda dihina, digosipin, ada Tuhan yang akan menguatkan dan menghibur hati Anda. Kekuatan dari Tuhan Yesus selalu ada bagi Anda yang hidupnya tetap berpegang pada Injil. Injil adalah kekuatan Tuhan yang tidak ada batasnya, jadi jangan takut menderita karena Injil.


Refleksi Diri:

  • Apa kesulitan-kesulitan yang pernah Anda alami karena Injil?
  • Apakah Anda tetap mau berkomitmen menyaksikan tentang Kristus, apa pun risikonya?