Bagikan artikel ini :

Hajaran Yang Memulihkan

Hakim-hakim 2:16

Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
- Ayub 5:17-18

Kita telah melihat bagaimana Tuhan menghukum orang Israel. Hukuman tersebut bukan untuk memberikan kepuasan kepada Tuhan saat melihat orang berdosa menderita, melainkan semata-mata untuk membawa umat-Nya pada pertobatan. Ini mirip dengan bagaimana orangtua menghukum anak-anaknya yang bandel.

Bagaimana kelanjutannya? Menarik bahwa Tuhan tidak hanya merindukan pertobatan umat-Nya, Dia juga rindu untuk memulihkan keadaan mereka sesudah penghukuman dan penderitaan tersebut. Sekali lagi menggunakan analogi orangtua, Tuhan ibarat orangtua yang menghukum anaknya dengan menyetrapnya di sudut ruangan, tetapi juga menunggu momen-momen untuk dapat kembali memeluk anaknya dan mengajaknya pergi jalan-jalan. Dalam kisah yang kita baca, Tuhan yang menghukum orang-orang Israel dengan mengirimkan bangsa-bangsa asing juga adalah Tuhan yang rindu mengirimkan hakim-hakim
untuk menyelamatkan mereka.

Ya, hukuman Tuhan memang menyakitkan. Namun, pemulihan yang terjadi sesudahnya pada umumnya tidak hanya sekadar mengembalikan keadaan kita seperti sedia kala, tetapi bahkan menjadikannya lebih indah! Contohnya? Tidak lain dan tidak bukan umat manusia secara keseluruhan! Adam dan Hawa, nenek moyang seluruh manusia, berbuat dosa dan Tuhan menghukum mereka dengan mengusir mereka dari taman Eden. Akibatnya, seluruh manusia mengalami maut. Namun, kisah umat manusia tidak berakhir di Kejadian 3. Tuhan Yesus datang, menyelamatkan dan menebus umat-Nya dari dosa, dan memulihkan keadaan manusia.

Kelihatannya Tuhan Yesus hanya sekadar mengembalikan kondisi awal kita. Namun, ini tidak benar! Kini, kita mengenal apa itu kasih karunia dan anugerah keselamatan. Kasih karunia dan anugerah keselamatan inilah yang memampukan dan memotivasi kita untuk hidup makin serupa dengan-Nya, makin mengasihi sesama, dan makin membenci dosa. Ibarat anak yang sudah disetrap orangtuanya kemudian dihibur dan diajak jalan-jalan, anak itu kemudian mengerti bahwa orangtuanya mengasihinya dan hukuman diberikan justru untuk kebaikannya. Ini akan memotivasi ia untuk menjadi anak yang baik dan taat.

Jika saat ini Tuhan sedang menghajar Anda, ingat janji-Nya bahwa Dia jugalah yang menyediakan pemulihan untuk Anda. Biarlah ini menjadi kekuatan bagi kita untuk menghadapi keadaan yang sulit yang Tuhan izinkan kita alami.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah merasakan bagaimana Tuhan memulihkan Anda sesudah melalui keadaan yang sulit?
  • Bagaimana hal tersebut membuat iman dan kasih Anda kepada Tuhan bertumbuh?