Bagikan artikel ini :

"Gagal" Bersama Tuhan

Hakim-hakim 1:16-19

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
- Roma 8:28

Anda mungkin kaget membaca judul renungan ini. “Gagal” bersama Tuhan? Bukankah seharusnya Menang bersama Tuhan? Mungkin Anda sama kagetnya dengan orang-orang Yehuda yang gagal mengalahkan musuh-musuh mereka, meskipun Tuhan beserta dengan mereka.

Ayat 19 tentu terdengar janggal. Dimulai dengan “TUHAN menyertai suku Yehuda”, tetapi diakhiri dengan “mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.” Bagaimana mungkin mereka bisa kalah kalau Tuhan beserta dengan mereka? Memangnya Tuhan kalah dengan kereta-kereta besi?

Kebingungan inilah yang menyebabkan banyak penafsir, termasuk penafsiran dalam pengembangan lisan kitab Perjanjian Lama yang disebut Targum, menuduh bahwa ketidakpercayaan Yehuda-lah yang menyebabkan kegagalan mereka. Namun, penafisran demikian sepertinya kurang tepat sebab jika kita bandingkan tindakan suku Yehuda dengan suku-suku lain seperti Benyamin, Manasye, Efraim, dan lain sebagainya (ay. 21, 27-36), kita akan menemukan adanya perbedaan sikap. Suku-suku lain memang tidak mau menghalau penduduk kota-kota di sana karena ketidakpercayaan mereka. Suku Yehuda bukannya tidak mau, tetapi mereka memang tidak dapat. Jadi, kembali ke pertanyaan awal: mengapa suku Yehuda bisa gagal, padahal Tuhan beserta mereka?

Jawabannya sederhana: karena kehendak Tuhan tidak selalu kita berhasil di dalam hidup, terkadang Dia juga mengizinkan kegagalan. Itulah sebabnya orang Kristen yang paling saleh, jujur, pekerja keras, dan tulus sekalipun dapat mengalami kegagalan. Realistis saja, kegagalan adalah kenyataan hidup orang percaya, bahkan mereka yang paling bergaul dengan Tuhan sekalipun.

Mengapa Tuhan menghendaki kegagalan terjadi dalam hidup kita? Sebagaimana Alkitab tidak mencatat mengapa Yehuda gagal meski Tuhan beserta mereka, kita pun tidak tahu bahkan tidak akan pernah paham mengapa? Namun satu hal yang pasti, kegagalan tidak berarti Tuhan meninggalkan Anda. Mungkin Dia mengizinkan kegagalan untuk menjadikan Anda lebih berhikmat, mungkin agar Anda lebih mengandalkan-Nya atau sesederhana karena Tuhan Yesus menganugerahkan kemenangan tersebut kepada orang lain. Apa pun itu, ingatlah bahwa setiap kegagalan adalah rancangan Tuhan untuk kebaikan Anda.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sedang bingung dan meragukan Tuhan karena kegagalan yang sedang/pernah Anda alami?
  • Apa langkah praktis yang dapat Anda lakukan untuk tidak menjadi tawar hati dalam menghadapi kegagalan tersebut?