Bagikan artikel ini :

Fobia Komitmen

Efesus 2:1-10

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
- Efesus 2:10

Buku 9 Tanda Gereja yang Sehat menuliskan demikian: Semua statistik tampaknya menunjukkan bahwa zaman kita adalah zaman “fobia komitmen”. Fobia komitmen adalah ketakutan bahwa dengan berjanji melakukan sesuatu yang baik, kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Jadi, meskipun kita melihat banyak hal baik yang dapat kita lakukan, kita lebih suka “tetap membuka pilihan kita”. Saat seseorang mengambil keputusan untuk mulai berkomitmen, ia berpikir akan kehilangan kesempatan melakukan sesuatu yang lebih baik karena menjalankan komitmen tersebut.

Orang percaya sangat mungkin memiliki fobia komitmen. Ia tidak bersedia melibatkan diri lebih jauh lagi dalam pekerjaan Tuhan karena tidak merasa menjadi bagian dari tubuh Kristus. Seorang jemaat mengatakan tidak mau terlibat dalam pelayanan karena susah untuk berkomitmen. Rasul Paulus mengatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef. 2:10). Kita perlu melakukan sesuatu yang Tuhan maui, demi kemuliaan nama Tuhan. Artinya, kita harus berani melibatkan diri dan berkomitmen. Komitmen di sini bukan hanya pelayanan di dalam gereja saja, tetapi juga mencakup pelayanan di luar gereja.

Jangan sampai kita terbalik! Waktu belum percaya, kita berusaha melakukan perbuatan baik supaya diterima oleh Tuhan, padahal perbuatan baik tidak membawa kita ke manamana. Kristus telah melakukan pekerjaan baik dengan sempurna sehingga Dia merelakan diri menjadi korban yang sempurna di atas kayu salib, yang menyelamatkan kita. Karena itu, pekerjaan baik kita lakukan sebagai wujud syukur atas pengorbanan sempurna Yesus bagi kita.

Supaya kita bisa melakukan pekerjaan baik sesuai dengan rancangan Tuhan bagi kita, kita diperlengkapi dengan karunia rohani. Keselamatan bukan hanya tentang masuk surga, tetapi bagaimana kita menjalani keselamatan dengan melakukan pekerjaan baik sesuai dengan karunia rohani yang telah dianugerahkan kepada kita. Mari jangan diam saja, berani ambil komitmen, lakukan pekerjaan baik.


Refleksi Diri:

  • Mengapa seseorang kadang sulit untuk mengambil komitmen di dalam pelayanan?
  • Apa artinya bagi Anda untuk mengambil komitmen dalam pekerjaan Tuhan?