Bagikan artikel ini :

Berbalik Kepada Tuhan

Hakim-hakim 10:1-18

Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
- Yehezkiel 33:11

Sesudah Gideon dan Abimelekh, kita diberi nama dua hakim berikutnya, yakni Tola dan Yair. Mulai dari kedua hakim ini, kita tidak menemukan keterangan: maka amanlah negeri itu X tahun lamanya… seperti pada kisah Gideon, Barak dan Deborah, Ehud, dan Otniel (bdk. Hak. 8:28; 5:31; 3:30; 3:11). Kita hanya diberitahu berapa lama hakim tersebut memerintah.

Apa maksudnya? Apakah berarti di zaman Tola, Yair, dan hakim-hakim sesudahnya ada banyak peperangan? Untuk mengetahui jawabannya, kita perlu membaca perikop berikutnya (ay. 6-18) Dikisahkan bagaimana orang-orang Israel menyembah dewa-dewi palsu yang membuat Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa asing. Jadi, keamanan yang dimaksudkan bukanlah sekadar keamaan sosial dan politik, tetapi juga keamanan spiritual. Dengan memilih menyembah Baal, Asytoret, dan dewa-dewi bangsa lain (ay. 6), mereka sebenarnya sedang dijajah oleh Baal, Asytoret, dan dewa-dewi tersebut!

Itulah sebabnya mereka tidak hanya dijajah secara spiritual oleh dewa-dewi bangsa-bangsa asing, tetapi bangsa-bangsa asing itu pada akhirnya benar-benar menjajah mereka. Setelah terjajah, barulah kemudian orang-orang Israel berbalik kepada Tuhan. Tuhan kemudian menantang mereka meminta tolong kepada sesembahan mereka (ay. 11-14) untuk menunjukkan ketidaksetiaan mereka, sekaligus betapa tidak berkuasanya dewa-dewi tersebut menyelamatkan mereka. Orang Israel menunjukkan pertobatan sesaat (ay. 15-16) dan ini membuat Tuhan “tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.”

Di sepanjang Kitab Hakim-hakim, kita diberi pola yang sama: orang Israel menyembah berhala, kemudian Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa asing. Apa tujuannya? Apakah dalam murka-Nya Tuhan hendak membinasakan mereka? Tidak! Tuhan menyerahkan mereka ke dalam penjajahan bangsa lain, semata-mata agar mereka bertobat kepada-Nya. Begitu pula dengan kita. Hal-hal tidak mengenakkan yang menimpa kita bukan karena hukuman Tuhan, bukan juga karena Tuhan hendak menghancurkan kita. Ingat, Tuhan Yesus telah membayar dosa kita secara tuntas. Keselamatan kita aman di dalam-Nya. Yang Dia kehendaki adalah supaya kita bertobat dan berbalik kepada-Nya setiap kali kita berdosa.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sedang/pernah berpikir bahwa hal-hal buruk yang terjadi adalah karena Tuhan marah dan meninggalkan Anda? Mengapa Anda berpikir demikian?
  • Tuhan Yesus telah mati untuk Anda sehingga dosa-dosa Anda tidak akan lagi ditanggungkan kepada Anda. Bagaimana fakta itu menolong Anda untuk memohon ampun kepada Tuhan ketika Anda jatuh?