Bagikan artikel ini :

4 Tipe Orang Yang Menolak Pelayanan

Hakim-hakim 5:1-18

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!
- 1 Korintus 15:58a

Sesudah menang atas Sisera, perikop yang kita baca berisikan nyanyian Debora dan Barak. Menariknya, di dalam pujian ini, Debora dan Barak juga mengecam beberapa suku (ay. 16-17), dan membandingkannya dengan suku lain (ay. 18).

Keempat suku yang dikecam adalah mereka yang tidak berpartisipasi dalam peperangan melawan pasukan Sisera, yakni (1) suku Ruben yang terlalu banyak pertimbangan dan terus ragu, (2) suku Gad, diwakilkan oleh Gilead, yang malas untuk pergi karena tinggal di tempat yang jauh, (3) suku Dan yang sibuk berdagang di pelabuhan yang mereka miliki di Yafo (Yos 19:46), dan (4) suku Asyer yang tinggal di teluk-teluk yang aman di tepi pantai. Suku yang dipuji-puji adalah Zebulon dan Naftali yang berani mempertaruhkan nyawa. Selain keenam suku tersebut, empat suku lain yang sempat disebutkan adalah Efraim, Benyamin, Makhir atau Manasye, dan Isakhar (ay. 14-15). Dua suku yang tidak disebutkan adalah Yehuda dan Simeon yang saat itu tengah menghadapi bangsa Filistin sehingga tidak dapat berpartisipasi.

Menarik sekali bahwa keempat suku yang dikecam karena menolak ikut berperang, mirip sekali dengan keadaan orang-orang Kristen yang menolak melayani Tuhan, baik di gereja atau wadah lain. Debora dan Barak bak pendeta, penginjil, atau pengurus yang mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam pelayanan. Orang-orang dengan tipe Ruben biasanya akan berkata, “Tapi… bagaimana kalau nanti saya tidak keburu ikut latihan? Bagaimana kalau suara saya fals? Bagaimana kalau begini dan begitu? Sebaiknya saya tidak pelayanan dulu, deh!” Orang-orang dengan tipe Gad adalah mereka yang menjawab, “Waduh, mohon maaf, pak. Rumah saya agak jauh.” Orang-orang dengan tipe Dan menjawab, “Maaf, pak. Toko saya baru tutup jam sepuluh malam.” Orang-orang dengan tipe suku Asyer menjawab, “Hmmm… saya tidak kenal orang orangnya, pak. Saya tidak punya teman di sana.” Terlalu banyak keraguan, kemalasan, kesibukan, dan takut keluar dari zona nyaman adalah empat alasan utama orang menghindari pelayanan.

Ketika kita tidak berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan, sebenarnya kitalah yang rugi. Seperti keempat suku tersebut, kita pun tidak merasakan kemenangan. Biarlah kita menjadi seperti suku Zebulon dan Naftali yang bersedia berkorban untuk berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda saat ini telah terlibat dalam pelayanan? Jika belum, manakah dari keempat tipe ini yang merupakan alasan Anda tidak melayani?
  • Apa yang dapat Anda lakukan untuk dapat memulai pelayanan?